Di hadapan Kepala Kankemenag Jaktim dan Kabid Penmad Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Keluarga MAN 9 tunjukkan prestasi dan saling sinergi
Jakarta (Humas MAN 9) --- Dua Puluh delapan tahun berpisah, di Asrama Haji kembali bersua. Reuni Akbar MAN 9 Jakarta digelar dalam kemeriahan yang luar biasa dalam balutan Milad MAN 9 ke-28. Segenap alumni dari tertua hingga termuda serta siswa berkumpul bersama, saling sapa, saling rangkul dan berbagi cerita. Semua sumringah membuat sejenak problem kehidupan terlupa.
Ya, Ikatan Alumni MAN 9 (Ikaman) Jakarta sejak lulusan 1990 sampai 2017 hadir dalam rangka Milad MAN 9 ke-28. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 22 Desember 2018 ini dihadiri oleh lebih dari 500 undangan. Terdiri dari para guru, karyawan, siswa, alumni seluruh angkatan. Tak cuma itu, sejumlah alumni guru yang pernah mengajar di MAN 9 pun turut hadir di kursi kehormatan.
Di atas panggung dengan latar bertuliskan kalimat ‘Bangga Menjadi Alumni MAN 9 Jakarta’ ini Kepala Kankemenag Jaktim, H. Misbak, didampingi Kabid Penmad Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, H. Nur Pawaiduddin membuka dengan kata sambutan.
Selanjutnya, artis Ramzi bersama Kong Jaing yang menjadi MC acara meminta kedua pejabat tersebut memotong tumpeng sebagai tanda dibukanya acara. Tumpeng diserahkan kepada Dra. Yessy Anwar selaku Kepala MAN 9 Jakarta dan kepada Ketua Ikatan Alumni MAN H. Yuzi Nuradaud.
Dalam rangkaian acara juga dilakukan pengukuhan Kepengurusan IKAMAN Periode 2018-2021 oleh H. Misbak. Para pengurus Ikaman diminta naik ke panggung bersama dengan para pembina.
Alumni Harus Solid
Ketua Ikaman, H Yuzi Nuradaud di sela acara menyampaikan bahwa Ikaman di bawah kepemimpinannya akan menjalankan beberapa program. Ia berharap pengurus Ikaman semakin solid. “Saya harap pengurus solid. Kalupun ada perbedaan, itu wajar. Namun, semua itu akan terseleksi secara alamiah”, ujar Yuzi.
Selanjutnya ia mengatakan, sebagai organisasi alumni, Yuzi akan selalu mengedepankan profesionalisme. Pengurus yang tak sejalan dengan visi misi organisasi akan diberikan teguran. Sebab katanya, ia tak ingin Ikaman diurus seperti organisasi intra sekolah.
“Ini organisasi alumni, orangnya sudah tua-tua. Selayaknya lebih berfikir terbuka dan menciptakan berbagai peluang untuk kemajuan alumni dan sekolah,” ujar lulusan MAN tahun 1990 itu.
Barangkali apa yang diharapkannya turut tergambar dalam tujuan Reuni dan Milad yang menulis kalimat Bangga Menjadi Alumni MAN 9 Jakarta --Bersinergi, Berprestasi Menjalin Silaturrahim Berakhlakul Karimah-- di backdrop panggung acara.
Banyak Prestasi
Sementara itu, Kepala MAN 9 Jakarta, Yessy Anwar dalam sambutannya menyampaikan bahwa MAN 9 Jakarta yang sejak berdiri sempat beberapa kali mengalami perubahan, nama dan bentuk bangunan gedung ini telah melahirkan orang-orang berprestasi. Tak hanya lulusannya yang sudah berperan dalam banyak lini kehidupan masyarakat dan negara, tapi juga guru-guru MAN yang kini telah banyak mengalami transformasi.
“Tercatat beberapa orang guru yang dulu mengajar di MAN ini, kini telah menjadi kepala sekolah yang tersebar di Jakarta”, ujar Yessy.
Yessy menyebut H. Murodi yang sempat menjadi Kepala MAN 21, Dra. H. Aty Sholehati pensiun sebagai Kepala MAN 18. Dr. Hj. Naimah Fathoni pensiun sebagai Kepala MAN 8. Selanjutnya, Drs. M. Fadholi Kurdi, sempat menjadi Kepala MAN 9, 4, dan terakhir MAN 7. Seterusnya, Drs. Hasan Yeubun yang sekarang Kepala MAN 6, dan dirinya sendiri yang kini sebagai Kepala MAN 9 Jakarta.
Mengenai prestasi MAN sejak dirinya dipercaya sebagai pimpinan, Yessy menyampakan telah terjadi peningkatan yang signifikan. Minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di MAN 9 Jakarta cukup tinggi. “Saat PPDB lalu, tercatat 1300 orang yang mendaftar, padahal daya tampung kita hanya 210 siswa,” jelas Yessy.
Selain itu, terjadi kenaikkan grafik lulusan yang diterima sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “Output yang diterima di PTN selalu meningkat dari 40% naik persentasenya menjadi hampir 60%”, jelas Yessy yang telah memimpin MAN 9 sejak tiga tahun lalu ini. Menurutnya, ini perlu ditingkatkan, kedepan ia berharap 75 persen yang masuk ke PTN.
Mengenai tampilan MAN secara fisik, perempuan yang pernah menjadi guru di Sulawesi Selatan ini mengungkap bahwa umumnya kesan yang muncul dari pengunjung MAN adalah bersih dan rapi.
“Beberapa hari lalu ada kunjungan dari Metro TV, mereka memberi pelatihan public speaking kepada siswa. Saat mereka naik ke masjid untuk sholat, kami berpapasan. Saya menyapa dan kami berkenalan. Dia katakan, “Wah sekolah ini cantik banget, mungil tapi bersih dan rapi”, ujar Yessy menirukan.
“Kesan bersih dan rapi ini sering muncul dari orang-orang yang berkunjung ke MAN 9”, ujarnya dalam sambungan telepon pada Rabu, (26/12).
Reuni Akbar dan Milad MAN 9 Jakarta yang ke-28 ini selain menghadirkan artis Ramzi berdampingan dengan Kong Jaing sebagai MC, juga dimeriahkan dengan Stand Up Comedy Muzdalifah, Gambus SBY (Subbanul Akhyar) dan Band Alumni.
Selain itu, ada gelaran ekonomis di lokasi acara dengan menghadirkan bazaar. Bazaar dengan suguhan ragam kebutuhan ini bertempat di sisi kanan geung SG 2 Asrama Haji. Peserta bazaar adalah para alumni dan umum.
Dengan berjalan lancarnya helatan ini, pihak sekolah menyampaikan terima kasih atas kerja sama, dukungan moril, materil maupun spirituil dari berbagai pihak, terutama IKAMAN, yang begitu antusias dan semangat yang tinggi untuk kesuksesan acara yang baru pertama digelar ini. Semoga tali silaturahim antara MAN 9 dengan alumni semakin erat dan ke depannya bisa rutin melaksanakan kegiatan semacam ini dengan lebih baik dan semarak./sym