Berita

Rapat Pagi Kemenag, Rancang Program Pelestarian Alam Hingga Isu Intoleransi

Rabu, 13 Agustus 2025
blog

Jakarta [Humas] Kankemenag Jakarta Utara --- Breakfast Meeting Kementerian Agama (rapat pagi) adalah pertemuan rutin yang diadakan untuk membahas berbagai isu strategis dan program kerja Kemenag. Rapat ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi Kemenag di seluruh Indonesia, serta memastikan semua tingkatan, termasuk kantor wilayah dan Kota/Kabupaten agar berada dalam satu visi yang sama pada Selasa, (12/8/2025).

 

Masih dibersamai oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar beserta para pejabat tinggi Kemenag lainnya dari Auditorium H.M. Rasjidi, rapat diikuti secara virtual oleh para Kakanwil dan Kakankemenag di seluruh Indonesia tak terkecuali oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani.

 

Terhadap isu-isu yang berkembang saat ini, Menteri Agama menegaskan bahwa Kurikulum Cinta hendaknya dijadikan dasar untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang ada. Pasalnya kurikulum tersebut berfokus pada penanaman nilai-nilai kasih sayang, empati, dan kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan bangsa. Selain itu, dia juga bisa membentuk individu yang berkarakter, toleran, dan mampu berkontribusi positif dalam kehidupan sosial.

 

"Kurikulum Cinta untuk semua makhlukNya termasuk hewan-hewan yang perlu kita rawat bahkan terhadap alam sekitar," ujar Menag Nasaruddin.

 

Dialog lintas agama dan budaya yang dilakukan secara intens pun diyakini olehnya sebagai langkah strategis guna mengatasi intoleransi antar umat beragama saat ini. Tujuannya untuk menditeksi berbagai gejolak yang kerapkali memakai bahasa agama tertentu. "Dengan rutin berdialog antar tokoh agama, kita bisa segera menditeksi potensi konflik intoleransi. Jangan ketika sudah terjadi, baru melakukan dialog," tukas Nasaruddin.

 

Secara gamblang, Nasaruddin merumuskan berbagai langkah agar isu intoleransi yang marak dibicarakan belakangan ini bisa ditekan dan ditanggulangi bersama dengan cara menjalin komunikasi antar para tokoh agama, mengagendakan bersih-bersih berbagai fasilitas umum seperti pasar, pantai, sungai bahkan rumah ibadah oleh para pemeluk agama lain dengan menyertakan berbagai atribut masing-masing agama. "Dengan begitu kita akan terbiasa dengan perbedaan yang sejatinya begitu indah," imbuh Menag.

 

Terkait kelestarian alam, Menag menyarankan agar kewajiban menanam pohon bisa dilakukan melalui berbagai sektor seperti perkawinan bahkan penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi.

 

"Bayangkan jika para calon pengantin dari berbagai agama dan para mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi didorong untuk menanam pohon, maka kelestarian alam dan ekosistemnya akan senantiasa terjaga," ujar Nasaruddin.

 

Selain itu, Nasaruddin mengajak kepada seluruh ASN Kemenag agar bisa menjaga silaturahim kepada seluruh tokoh agama tanpa memandang agama apapun, berupaya menjalin kepedulian sosial terhadap pemeluk agama, menjalin hubungan dengan aparat pemerintah setempat.

 

"Bahkan saya akan mengusulkan kepada Bapak Presiden agar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibentuk di berbagai daerah agar mampu meredam konflik," pungkas Menag.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor