Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Sebanyak 222 santri dari 24 pondok pesantren di DKI Jakarta berhasil mengikuti Computer Based Test (CBT) Musabaqah Qira'atil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 tahun 2025. Kepala Bidang Pakis Kementerian Agama DKI Jakarta, Bodhi Atarva, menyatakan optimisme tinggi terhadap kualitas santri Jakarta yang akan berlaga di ajang tingkat nasional.
"Alhamdulillah ini kita mempersiapkan CBT MQKN yang ke-8 di tahun 2025 ini. Kami sudah mendapatkan laporan bahwa nilai dari kontingen DKI cukup bagus, ada yang nilai 9,5 ada yang 8. Insya Allah banyak teman-teman santri ini yang akan mengikuti acara MQKN di Sulawesi Selatan," ungkap Bodhi Atarva saat memantau pelaksanaan CBT di Ponpes Al Hidayah Basmol, Jakarta Barat, Selasa (18/6/2025).
Dalam persiapan CBT MQKN kali ini, Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak. Bodhi menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi sebanyak 4-5 kali bersama eselon satu, Kantor Kementerian Agama kota/kabupaten, serta Forum Komunikasi Pondok Pesantren untuk memastikan kelancaran acara.
Menurutnya, Keunggulan DKI Jakarta sebagai kota metropolitan memberikan kemudahan tersendiri dalam penyelenggaraan CBT MQKN 2025. "Mengenai tantangan di DKI Jakarta, karena memang ini merupakan kota metro, semua fasilitas sudah tersedia sehingga untuk tantangan mengenai fasilitas kita lebih secure dan lebih siap," tegas Bodhi.
Untuk mengakomodasi seluruh peserta, panitia menyediakan dua lokasi akses CBT. Selain memanfaatkan fasilitas yang tersedia di pondok pesantren masing-masing, Kantor Wilayah Kementerian Agama juga membuka fasilitasnya untuk digunakan para santri yang mengikuti CBT MQKN.
Lanjutnya, Pelaksanaan CBT MQKN 2025 berlangsung selama tiga hari, mulai 17-19 Juni 2025. Selama periode tersebut, tim monitoring melakukan kunjungan ke berbagai pondok pesantren untuk memastikan quality control dan mengatasi kendala yang mungkin timbul. "Sampai sekarang kami tidak mendengar apapun kaitannya dengan hambatan dan Insya Allah quality control itu terjamin," jelas Bodhi.
Dengan penerapan sistem CBT, tujuan ini memperluas akses dan mempermudah seluruh santri di Indonesia untuk mengikuti seleksi MQKN 2025. Hal ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan partisipasi santri dalam kompetisi akademik tingkat nasional.
Bodhi berharap, para santri bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan lancar. Yang kedua, para santri kita akan naik derajatnya dari sisi pemikiran, pengetahuan ilmu.
“Insya Allah ke depan santri-santri kita ini akan menjadi santri-santri yang handal dan bisa membangun bangsa dan negara kita," pungkasnya.