Berita

Peringatan Isra Mi'raj MA Al-Khairiyah, Agar Gairah Shalat Siswa Bisa Terbarukan

Senin, 3 Februari 2025
blog

Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Dalam upaya pemantapan spiritualitas dan meneguhkan hati siswa dan siswinya akan perintah menjalankan shalat lima waktu, Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Koja menggelar peringatan Isra dan Mi'raj Nabi besar Muhammad SAW 1446 H/2025 M pada Jum'at, (31/01/2025).

 

Kepala Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Koja, Ahmad Hubby Mukaffa menuturkan, kegiatan ini selalu dilakukan oleh pihak Madrasah untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para siswa di setiap hari besar Islam.

 

"Semoga peringatan Isra dan Mi'raj dan peringatan hari besar Islam lainnya membawa dampak positif terhadap pengetahuan dan akhlak para siswa," begitu ucap Hubby dalam sambutannya.

 

Kegiatan pada pagi itu diwarnai dengan sejumlah penampilan khas siswa Madrasah seperti pembacaan kalam ilahi, musikalisasi puisi islami, nasyid, hadroh dan seputar kegiatan menyambut peringatan isra dan mi'raj di bawah bimbingan dewan guru. Hubby berharap, para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dari nasihat agama yang disampaikan oleh penceramah terkait Isra dan Mi'raj tersebut. 

 

"Bukan hanya ceremonial tahunan tanpa makna, melainkan siswa dapat mengambil pelajaran berharga dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," tandas dia.

 

Lebih khusus, melalui kegiatan yang bertemakan "Cahaya Isra Mi'raj Menuntun Jiwa Menuju Takwa" ini, diharapkan oleh Hubby bisa membuat gairah siswanya mengutamakan shalat lima waktu ini selalu terbarukan sesuai fitrah manusia untuk menghambakan diri kepada Allah SWT.

 

Zae Abu el-Hasan dalam nasihat agamanya mendorong siswa untuk selalu bersyukur kepada Allah sang pencipta dengan ikhlas menjalankan perintah shalat lima waktu sejak dini. Ditegaskan olehnya, shalat merupakan puncak penghambaan tertinggi seorang hamba kepada Allah sang Kholiq. 

 

"Di dalam tubuh ini, ada sebuah bagian yang begitu kita muliakan yaitu kepala yang menjadi puncak kehormatan seorang hamba yang menjadi tidak berharga begitu sedang berhadapan dengan Allah," ungkapnya. 

 

Shalat, seperti disebut oleh dia adalah jalan menuju ketakwaan seoarang hamba. Pasalnya, selain sebagai ajang menjalin komunikasi dengan Allah, ritual ibadah 5 kali dalam sehari itu bisa mencegah pelakunya dari perbuatan maksiat, keji dan munkar.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor