Jakarta [inmasJP] – Akhirnya Kecamatan Cempaka Putih memiliki FKMT dengan Kepala KUA Kecamatan Cempaka Putih dan Camat Cempaka Putih sebagai Pembina. Rapat pembentukan kepengurusan FKMT yang dilaksanakan di Balai Nikah KUA Kecamatan Cempaka Putih pada Senin (03/06) ini dihadiri 15 orang pengurus Majelis Taklim se Kecamatan Cempaka Putih.

Kepala KUA Kecamatan Cempaka Putih, H. Umar Fauzi dalam sambutannya memberi pengertian  makna Majelis Taklim. Majelis yang berarti tempat dan taklim yang berarti pengajaran bermakna tempat belajar mengajar bagi orang yang ingin lebih mendalami ajaran-ajaran Islam.

“Majelis Taklim idealnya berisikan dakwah atau pengajaran agama,” jelasnya. Jangan sampai niat berangkat ke Majelis Taklim hanya untuk ketemu seseorang, berjualan, dan sebagainya. Tekadkan niat berangkat ke Majelis Taklim untuk mencari ilmu karena sesungguhnya sebaik-baiknya insan ialah yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.

Diriwayatkan dalam Hadist Bukhori dan Muslim, “orang yang membaca Al Qur’an dan ia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Surga bersama-sama dengan Rosulullah yang mulia lagi baik. Bahkan orang yang membaca Al Qur’an tetapi ia tidak mahir, membacanya masih tertegun-tegun dan nampak berat lidahnya (belum lancar) akan mendapatkan dua pahala”.

Dalam prakteknya, Majelis Taklim adalah tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat waktu namun tetap profesional. Majelis Taklim bersifat terbuka terhadap segala usia, strata sosial dan jenis kelamin. “Untuk itu ditingkatkan keterlibatan putra-putri dan suami/ayah dari ibu-ibu semua,” jelasnya.  

Majelis Taklim merupakan lembaga pendidikan non formal yang keberadaannya diakui melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Tempat pengajarannya bisa dilakukan di Mushola, Masjid, dan sebagainya sebagai tempat interaksi umat.  /j15