Jakarta (Humas MTs Negeri 17 Jakarta) – Madrasah Tsanawiyah Negeri 17 Jakarta mengadakan pekan belajar di luar kelas (outing class). Sebanyak 160 peserta didik kelas 8 mengikuti outing class ke dua destinasi menarik di Yogyakarta, yaitu Batik Tulis Giriloyo dan Museum Merapi, Yogyakarta. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan selama tiga hari dengan pendampingan guru, karyawan, komite hingga korlas, Jumat (07/02/2025).
Mengusung tema “Eksplorasi Budaya dan Sains” kegiatan Outing Class ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta didik pada kekayaan budaya dan sejarah Yogyakarta yang begitu kental. Perjalanan diawali dengan mengunjungi Desa Wisata Batik Giriloyo. Di sini, para peserta didik disambut hangat oleh para pengrajin batik yang telah turun-temurun melestarikan seni batik tulis. Mereka diberikan kesempatan untuk praktek langsung dalam proses mencanting batik.
“Saya sangat kagum dengan kesabaran dan ketelitian para pengrajin batik,” ujar Asya Sara Fatimah, salah satu peserta outing class. “Saya baru tahu bahwa membuat sehelai kain batik membutuhkan waktu yang cukup lama,” tambahnya.
Setelah puas belajar tentang batik, rombongan peserta didik kemudian melanjutkan perjalanan menuju Banker Kaliadem dan Museum Mini Merapi Sisa Hartaku. Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang menceritakan tentang letusan Gunung Merapi dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
Peserta didik diajak untuk melihat berbagai benda sehari-hari yang rusak akibat terkena awan panas Merapi. Ada jam dinding yang leleh, peralatan rumah tangga yang terbakar, hingga kerangka hewan ternak.
“Kunjungan ini sangat berkesan. Saya baru menyadari betapa dahsyatnya kekuatan alam dan pentingnya kita selalu waspada. Kemudian, salah satu koleksi yang paling menarik perhatian saya adalah batu-batu besar yang terlontar saat erupsi Merapi. Batu-batu ini seakan-akan menceritakan kisah dahsyatnya letusan gunung berapi,” ujar Mahira Rachamani, salah satu peserta Outing Class.
Selain melihat koleksi benda-benda, peserta didik juga menyaksikan foto-foto dokumentasi letusan Merapi. Hal ini semakin mempertegas pemahaman peserta didik tentang peristiwa tersebut. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan terkait dengan erupsi Gunung Merapi. Selain pengetahuan tentang bencana, saya ingin peserta didik dapat mengenang peristiwa erupsi Gunung Merapi, belajar dari ketegaran Masyarakat sekitar yang terdampak erupsi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," ungkap Tadzkia Humairoh, selaku guru pendamping.
Setelah melakukan perjalanan Outing Class ke Batik Tulis Giriloyo dan Museum Mini Merapi, peserta didik juga diajak ke tempat wisata Heha Sky View, Yogyakarta. Kunjungan wisata ini menjadi ajang rekreasi sekaligus menambah wawasan bagi para peserta didik.
Tadzkia berharap melalui kegiatan Outing class ke Batik Tulis Giriloyo dan Museum Merapi, diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi para peserta didik. Selain menambah pengetahuan tentang budaya dan sejarah, kegiatan ini juga dapat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, meningkatkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan./se