Berita

Nuclear Goes to MAN 10 sebagai pencerahan

Jumat, 2 November 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (HUMAS MAN 10) Kunjungan pihak BATAN dalam rangka sosialisasi keberadaan nuklir dalam kehidupan sehari-hari dilaksanakan pada hari ini Rabu ( 31/10) pada pukul  8,30 . Tim dari BATAN  sebanyak 8 orang disambut oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 10, A. Sarpandadi di ruangannya.

A. Sarpandadi menyampaikan bahwa pihak MAN 10 menyambut dengan penuh antusias atas kedatangan tim dari BATAN untuk  berbagi ilmu pada para siswa, terutama siswa di kelas IPA  yang akan menjadi bekal pengetahuan yang selanjutnya  diteruskan pada lingkungan rumah mereka.

Kepala Sub Bidang  Edukasi Publik BATAN, Adipurwa Muslich yang menyampaikan bahwa edukasi IPTEK Nuklir telah ada selama 10 tahun dan baru 2 tahun belakangan lebih focus mengedukasi ke sekolah sekolah.

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengikis pengetahuan siswa tentang nuklir dan preservasi ilmu nuklir . Semula siswa hanya menganggap bahwa nuklir itu berbahaya namun dengan informasi yang dibuat menyenangkan akan mengikis anggapan sebelumnya. Perlunya sosialisasi dan mengedukasi siswa adalah agar supaya para siswa tertarik mendalami ilmu tersebut , sehingga kekurangan generasi yang mendalami tentang ilmu nuklir dapat segera terjawab. Dilanjutkan pula bahwa sekolah yang aktif dalam menjalin hubungan dengan BATAN adalah MAN 3 , MAN 11 dan MAN 10 serta SMA baik swasta maupun negeri yang ada di DKI Jakarta.

Rencana jangka panjang yang dicanangkan  adalah adanya integrase  mengenai ilmu nuklir ke dalam kurikulum.`Semula jurusan teknik nuklir hanya ada di ITB, UGM dan UI, Namun saat ini telah berdiri STTN ( Sekolah Teknik Tenaga NUklir) yang lokasinya berada di daerah Yogyakarta. BATAN akan terus secara aktif mengedukasi masyarakat tentang keberadaan nuklir yang sedikit perlu disikapi.

Lain cerita, Nova Cahya siswi kelas XII MIA1 menyampaikan bahwa kegiatan Nuclear Goes to School ini sangat banyak manfaatnya bagi mereka karena dari kekhawatiran para siswa ,telah membuat mereka semakin paham bahwa keberadaan nuklir buat kita sudah tidak dianggap sangat berbahaya karena yang diperlukan adalah mereka harus mensosialisasikan keberadaan nuklir itu sendiri  di tengah masyarakat .

Hal senada juga disampaikan Nabila siswa kelas XII MIA1 bahwa, setelah melakukan praktek siswa semakin paham proses terjadinya nuklir di sekitar kita dan dimana saja nuklir itu berada.

Kegiatan pengenalan nuklir ke sekolah dilakukan dari mulai pukul 8.30 hingga 13.30 dan semua siswa dari kelas ipa sangatlah membuat mereka tidak beranjak dari kursinya dikarenakan mereka mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan senang, papar Yaliana Dwi Asworo ( guru Kimia).(TM)

 

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor