Jakarta (Humas MTsN 6 Jakarta) – Di tengah perkembangan teknologi pertanian modern, Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Jakarta Timur memberikan pengalaman langsung kepada siswa kelas VIII dalam bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik. Kegiatan yang digelar pada Rabu (21/5/2025) ini menjadi bagian dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mengutamakan praktik dan keterampilan hidup.

Dipimpin oleh guru IPA, Haryati, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik menanam, merawat, dan memanen berbagai sayuran hidroponik seperti pakcoy, selada, dan kangkung. Lebih dari itu, mereka juga diajarkan cara mengemas dan memasarkan hasil panen mereka, sehingga memperoleh pemahaman tentang kewirausahaan.

Menurut Haryati, hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, sehingga sayuran yang dihasilkan lebih cepat panen dan bebas pestisida. “Masa panen bisa lebih singkat, hanya sekitar 28 sampai 30 hari, dibandingkan dengan metode konvensional yang bisa mencapai 40 hari,” jelasnya.

Sayuran hasil budidaya siswa ini sangat diminati oleh guru dan masyarakat sekitar madrasah karena kualitasnya yang higienis dan segar. Kegiatan ini tidak hanya memberikan nilai edukasi, tetapi juga nilai ekonomi yang bermanfaat bagi siswa.

Haryati menambahkan, program ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan yang berguna untuk masa depan. “Kami berharap siswa tidak hanya menguasai teori, tapi juga memiliki kemampuan praktis yang dapat dikembangkan,” ujarnya.

Salah satu siswa, Kayyisah, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan ini. “Saya jadi paham bagaimana cara bercocok tanam dengan sistem hidroponik. Selain mudah, sayuran juga cepat tumbuh dan bisa ditanam tanpa lahan luas,” ungkapnya.

Haryati berharap melalui program hidroponik ini, MTsN 6 Jakarta Timur berupaya mencetak generasi muda yang kreatif, mandiri, dan peduli lingkungan, siap menghadapi tantangan di masa depan dengan bekal ilmu dan keterampilan yang relevan.