Jakarta (Humas MTs Negeri 41 Al Azhar Asy Syarif Jakarta) -Verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Tahun 2025)
Pada hari Rabu, 13 Agustus 2025, MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif Jakarta menjalani penilaian berupa verifikasi lapangan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi. Tim Auditor terdiri utusan Kementerian Agama, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Khusus Jakarta, dan LP3ES.
Pada sambutan pertama yang disampaikan oleh Taufik, Plt. Tata Kelola Pemerintahan Kecamatan Jagakarsa, menyampaikan bahwa MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif Jakarta mewakili Jakarta Selatan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi. "Adiwiyata bukan lomba melainkan sebuah gerakan peduli lingkungan yang diharapkan menjadi karakter siswa," kata Taufik. MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif menjadi contoh dan motivasi bagi sekolah lain untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Taufik berharap mudah-mudahan MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional.
Sambutan kedua disampaikan oleh Tim Verifikator yang diwakili oleh Azhari Nurjaidah. "Tahapan verifikasi lapangan ini merupakan tindak lanjut dari pelaporan data yang diberikan oleh sekolah untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi," kata Azhari Nurjaidah. Beliau juga mengatakan bahwa verifikasi lapangan ini untuk mencocokkan informasi data yang disampaikan dengan keadaan di lapangan yang sebenarnya.
MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif menjadi salah satu sekolah yang menjadi uji petik verifikasi lapangan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi. Teknis verifikasi dibagi menjadi dua, yaitu verifikasi berkas oleh wakil dari Kementerian Agama dan verifikasi lapangan oleh wakil dari Dinas Lingkungan Hdup.
Faizah, Kepala MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif, menjelaskan bahwa madrasah ini sudah melakukan kegiatan peduli lingkungan baik dalam pembelajaran di kelas dan kegiatan di luar kelas.Untuk pembelajaran di dalam kelas, semua mata pelajaran sudah membuat perangkat pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan. Sedangkan untuk kegiatan di luar pembelajaran para siswa diimbau untuk membawa tumbler untuk minum. Sekolah juga meminta para pedagang di kantin sekolah untuk tidak mengemas makanan atau minuman yang dijual dengan wadah plastik.
Saat ini MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif juga sudah melakukan pembelajaran secara digital. Dan juga melaksanakan ujian tanpa kertas atau paperless. Ulasan dari Tim Verifakator menyampaikan bahwa secara keseluruhan antara data yang disampaikan dengan bukti di lapangan cocok. Memang masih ada sedikit kekurangan namun masih bisa diperbaiki. Tim juga melihat bahwa pemahaman siswa terkait program Adiwiyata sudah sangat baik. AM