Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, Drs. H. Wahyudin, M.Pd beserta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Dra. Darra Sidrati, M.Pd monitoring UNBK di MAN 3 Jakarta Pusat, Senin (09/04).

Monitoring UNBK perlu dilakukan untuk melihat kendala yang mungkin timbul di saat pelaksaan dan untuk mempersiapkan kunjungan Sekjen Kemenag esok harinya. Jumlah siswa yang mengikuti UNBK tahun ini sebanyak 187 dari beberapa program studi, yakni program Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Keagamaan.

Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan tahun 2014 secara online, terbatas di SMP Indonesia, Singapura dan Kuala Lumpur. Hasilnya cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sekolah/madrasah.

Selanjutnya sejak tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 mengikutsertakan sebanyak 4.382 sekolah terdiri dari 984 SMP/MTs, 1.298 SMA/MA, dan 2.100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK.

Meningkatnya jumlah sekolah UNBK tahun 2017 itu seiring dengan kebijakan resources sharing yang dikeluarkan Kemendikbud, yaitu memperkenankan sekolah yang sarana komputer masih terbatas untuk melaksanakan UNBK di sekolah lain yang sarananya sudah memadai. Kebijakan ini diharapkan terus berlangsung guna peningkatan jumlah sekolah dan siswa peserta UNBK.

“Saat ini sudah ada enam madrasah yang melaksanakan UNBK,” ujar mantan guru ini. Selain MAN 3 Jakarta Pusat, MA Jamiat Kheir, MA Al Muddatsiriyah, MA Al Qalam, MA Jakarta Pusat, dan MA Istiqlal. “Jumlah ini agar terus meningkat,” harapnya. /j15