Berita

Menyambut HAB Ke 76, Indeks Kerukunan Umat Beragama Mengalami Kenaikan 4,93 Persen

Selasa, 21 Desember 2021
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Humas) --- Mahmud Syaltout Syahiddulhaqq menyampaikan Indeks KUB tahun 2021 mengalami nilai tinggi dengan rata – rata nasional 72,39 dan terjadi kenaikan sebanyak 4,93 point dibandingkan tahun lalu.

“Ini merupakan proses yang cukup lama sejak 2021 dan ini merupakan kado terindah untuk menyambut Hari Amal Bakti Ke 76 Kementerian Agama,” ujar Tenaga Ahli Menteri Agama saat membacakan sambutan Menteri Agama di Teater Besar Gendhon Humardhani – ISI Surakarta.

“Sekali lagi ini merupakan wujud kerjasama dan seluruh pemangku kepentingan termasuk para Rektor dan Para Akademisi,” tambahnya.

Namun, menurut Tenaga Ahli menilai hasil yang sudah diperoleh nilainya tinggi tetapi belum memenuhi target dari 75,8. “Artinya kita sedikit lagi akan memenuhi itu,” imbuhnya.

“Tetapi, Indeks KUB ini bukan hanya melihat kinerja keberhasilan kita tapi yang paling penting adalah pemetaan masalah, prediksi masalah dan deteksi masalah,” lanjutnya.

Kepala Balitbang Diklat Achmad Gunaryo mengatakan bahwa Indeks KUB adalah cara untuk menunjukkan wajah toleransi melalui potret kerukunan di Indonesia. Maka, indeks KUB diharapkan dapat menunjukkan wajah terbaiknya.

“Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia sangat dinamis. Ini menjadi salah satu potensi besar dalam keberagaman. Maka perlu upaya untuk meningkatkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan,” ujar Kaban Gunaryo.

Indeks KUB adalah ruang diseminasi riset kebijakan berupa pemetaan kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia. Selain itu, riset ini pun memotret dinamika keagamaan aktual sekaligus mencari formula solusi untuk kebijakan keagamaan yang lebih baik.

“Kontribusi pemikiran dan hasil riset senantiasa penting dalam rangka membantu perumusan dan pengambilan kebijakan yang berbasis data dan fakta (Evidence Based Policy Making),” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna sebagai perwakilan sivitas akademika menyampaikan apresiasi terhadap Balitbang Diklat Kemenag atas kerja sama yang dapat terjalin.

“Praktik, keilmuan, dan pendidikan seni memiliki pekerjaan rumah yang sangat penting berkaitan dengan kerukunan umat. Praktik seni diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kerukunan umat beragama di Indonesia, bahkan dunia,” ungkapnya.

Menurut Nyoman, di dunia pendidikan diperlukan terobosan sebagai langkah-langkah nyata untuk membuka kerja sama dan sinergi perjumpaan lintas iman, yakni menumbuhkan sinergi antara seni dan agama.

  • Tags:  

Terkait