Berita

Menteri Agama: Indonesia Harus Menjadi Rumah Besar bagi Seluruh Umat Beragama

Ahad, 10 Agustus 2025
blog

Jakarta (Humas) - Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan Indonesia sebagai rumah besar bagi seluruh umat beragama.

 

Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara yang digelar Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah Ahlussunnah Wal Jamaah (JATMA Aswaja) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (10/8/2025) malam.

 

“Mari kita jadikan Indonesia ini sebagai rumah besar bagi umat beragama, rumah besar untuk kita semua,” ujar Nasaruddin.

 

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa masjid termasuk Masjid Istiqlal tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah umat Islam, tetapi juga sebagai rumah besar kemanusiaan. Ia mencontohkan praktik Rasulullah SAW yang pernah mengundang 60 tokoh lintas agama untuk berdialog di masjid, sebagaimana tercatat dalam sejarah.

 

“Kehadiran tokoh-tokoh agama lain di Masjid Istiqlal ini sesungguhnya mengikuti ajaran Rasulullah Muhammad SAW,” jelasnya.

 

Menurut Nasaruddin, rumah-rumah ibadah seharusnya menjadi tempat yang memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakang agama. Prinsip ini, katanya, merupakan salah satu modal sosial terbesar Indonesia untuk tampil sebagai pelopor peradaban Islam modern yang damai dan toleran.

 

 “Ini sangat menjanjikan, dan sulit didapatkan di beberapa negara lain, terutama di dunia Islam,” ujarnya.

 

Ia juga menyinggung kondisi di Palestina dan negara-negara yang dilanda konflik, seraya mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian di Tanah Air. Menurutnya, semakin aman suatu negeri, semakin baik pula peluang umat beragama menjalankan keyakinannya dengan tertib.

 

“Jika umat beragama mendalami agamanya masing-masing, perbedaan akan semakin sulit ditemukan. Namun, jika pemahaman agama dangkal, perbedaan akan mudah sekali dibesar-besarkan,” tegasnya.

 

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin juga menyampaikan selamat datang kepada puluhan ribu jamaah yang hadir. Ia menggambarkan Istiqlal sebagai titik temu antara “penghuni langit” dan “penghuni bumi”, tempat yang senantiasa menghidupkan ibadah, pengajian, dan kebersamaan umat.

 

“Masjid Istiqlal adalah meeting point yang mempertemukan penghuni langit dan penghuni bumi. Setiap malam Jumat, di sini kita melaksanakan berbagai rangkaian ibadah dan berbuka puasa bersama,” katanya.

 

Acara yang dihadiri lebih dari 50 ribu jamaah tarekat dari berbagai daerah di Indonesia ini dipimpin oleh Habib Luthfi Ali bin Yahya. Mereka memadati ruang utama Masjid Istiqlal, berdoa, dan bersyukur atas usia Republik Indonesia yang telah mencapai 80 tahun. Suasana malam itu berubah menjadi lautan dzikir dan shalawat.

 

Hadir pula para habib, ulama, tokoh lintas agama (Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu), serta sejumlah pejabat negara, di antaranya Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, Nusron Wahid, Zulkifli Hasan, Fadli Zon, Panglima TNI, dan Kapolri.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor