Jakarta (Humas Kemenag DKI) — Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 6 Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur. Program yang sudah berjalan sejak Februari 2025 ini mendapat perhatian khusus dari Menag untuk memastikan kualitas gizi, kebersihan, serta kehalalan makanan yang disajikan kepada para siswa.
Dalam tinjauannya, Menag menjelaskan bahwa menu makanan MBG selalu bervariasi setiap hari agar para siswa tidak merasa bosan. Menu yang dihidangkan terdiri atas nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu.
“Penyajian makanan ini tentunya dirumuskan oleh para ahli gizi, dimasak oleh tukang masak yang profesional dan sumber bahan-bahannya pun juga steril, sehingga tidak ada yang melanggar aturan ketentuan yang berlaku,” ujar Menag, Selasa (26/8/2025).
Selain menekankan pentingnya gizi, Menag juga mengingatkan para siswa untuk menjaga kebersihan diri. Ia berpesan agar anak-anak membiasakan mencuci tangan sebelum makan, sehingga makanan yang sehat tidak terkontaminasi oleh kuman.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam memastikan aspek kehalalan makanan.
“Kami proaktif menekankan aspek kehalalan semua makanan. Insya Allah seluruh makanan yang dibagi di seluruh Indonesia itu terjamin kehalalan. Kami mengikuti perkembangannya dan Insha Allah perusahaan-perusahaan yang terlibat juga sudah diwanti-wanti untuk memberikan makanan yang halal dan bergizi terhadap anak-anak kita,” tegas Menag.
Terkait mekanisme distribusi makanan, Menag menyampaikan bahwa pemerintah telah melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lapangan sebagai mitra penyedia makanan. Kehadiran SPPG memastikan variasi menu yang berganti setiap hari, seperti telur, daging, ikan, dan sayur. Pengawasan program ini juga dilakukan oleh Ombudsman RI dan POLRI. “Insya Allah ini nanti akan berkelanjutan seperti ini ke depannya,” imbuh Menag.
Tampak hadir, Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno, Staf Khusus Menag Ismail Cawidu, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Direktur KSKK Nyanyu Khodijah dan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Adib
