Berita

MAN 11 Jakarta: Inklusif, Islami, Mendunia

Senin, 7 Juli 2025
blog

Jakarta (Humas) — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, menegaskan bahwa karakter islami merupakan fondasi utama dalam membangun keunggulan akademik madrasah. 

 

Hal ini disampaikannya dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Jakarta Tahun 2025, yang berlangsung di Jakarta, Senin (7/7/2025).

 

Kegiatan ini mengangkat tema “Sintesis Emas: Membangun Karakter Islami Sebagai Landasan Utama Keunggulan Akademik”, dan diikuti oleh seluruh guru serta tenaga kependidikan sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu madrasah.

 

Dalam arahannya, KaKanwil menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran sebagai pondasi utama dalam membentuk generasi unggul dan berkarakter. 

 

KaKanwil menyampaikan bahwa madrasah tidak boleh sekadar mengejar angka dan prestasi akademik, tetapi juga harus mempersiapkan siswa menjadi manusia yang utuh berilmu, berakhlak, dan memiliki kepedulian sosial.

 

“Di tengah kompleksitas zaman, kita harus kembali pada akar: pendidikan yang membentuk manusia. Madrasah memiliki keunggulan spiritual, dan itu harus menjadi ciri khas yang terus dirawat,” ujar KaKanwil. 

 

KaKanwil juga mengapresiasi MAN 11 Jakarta atas sejumlah capaian penting, salah satunya adalah penetapan MAN 11 Jakarta sebagai Madrasah Sadar Inklusi oleh Kementerian Agama RI, menjadikannya sebagai model pendidikan yang terbuka dan ramah bagi semua, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

 

“Amanat ini menjadikan MAN 11 Jakarta sebagai madrasah percontohan yang membuka akses pendidikan bagi semua peserta didik tanpa diskriminasi, termasuk bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya. Lanjutnya, “Kesadaran inklusif adalah wujud nyata dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ini harus dijadikan budaya, bukan sekadar program,” tambah KaKanwil. 

 

Menurut KaKanwil, amanat ini bukan hanya bentuk kepercayaan, tapi juga tanggung jawab besar. Inklusi bukan sekadar fasilitas, tetapi kesadaran dan budaya untuk menerima dan merangkul perbedaan.

 

Kepala MAN 11 Jakarta Halimatussa’diyah menyambut baik kepercayaan ini dan menyampaikan komitmen madrasah untuk terus bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang ramah, adaptif, dan berpihak pada kemanusiaan

 

“Dengan semangat inklusi, kita ingin menjadikan madrasah sebagai rumah besar bagi semua. Tempat tumbuh dan berkembangnya seluruh potensi siswa, tanpa kecuali,” ujarnya dalam laporan kegiatan.

 

Tak hanya unggul dalam penguatan karakter dan inklusivitas, MAN 11 Jakarta juga terus memperluas jangkauan pendidikan melalui program internasional. Madrasah ini telah menjalin kerja sama berbasis kurikulum Cambridge International dengan institusi pendidikan di Australia.

 

Kamad mengatakan melalui program ini, siswa MAN 11 Jakarta tidak hanya mengikuti pembelajaran dengan standar global, tetapi juga mendapat kesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar dan pengalaman belajar langsung di Australia.

 

Menariknya, program ini juga mencakup pengembangan kapasitas guru. 

 

“Beberapa guru terpilih dari MAN 11 Jakarta telah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan, kolaborasi, dan benchmarking pendidikan langsung di Australia, sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi tenaga pendidik,” katanya.

 

“Guru yang hebat akan melahirkan siswa hebat. Maka peningkatan kualitas guru adalah investasi utama. Kami bersyukur MAN 11 Jakarta menjadi bagian dari komunitas pendidikan global,” sambungnya.

 

Diakhir laporannya, Kamad mengatakan dengan semangat “Madrasah Mandiri dan Berprestasi”, MAN 11 Jakarta terus membuktikan diri sebagai salah satu madrasah unggulan di ibu kota yang tidak hanya mengedepankan prestasi, tetapi juga keberpihakan pada nilai, karakter, dan kemanusiaan.

 

 

 

 

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor