Jakarta (Humas MAN 22 Jakarta) - Sebagai bagian dari syarat kelulusan dan wisuda sarjana, mahasiswa dari kampus swasta di Jakarta Barat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta. Kegiatan ini difokuskan pada penanaman 10 jenis tanaman obat keluarga (TOGA) dan kerja sosial lingkungan yang berlangsung pada Senin, (20/5/2025). Aksi ini sejalan dengan semangat pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran kesehatan alami.
Sebanyak 10 jenis tanaman TOGA yang ditanam antara lain jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas, serai, kumis kucing, binahong, daun sirih, dan jeruk nipis. Penanaman dilakukan di area kebun TOGA MAN 22 Jakarta yang telah disiapkan. Selain itu, mahasiswa juga membersihkan lingkungan sekolah, merapikan taman, dan mempercantik area hijau madrasah sebagai bentuk kontribusi sosial.
Kepala MAN 22 Jakarta, Fakhri Rahimi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas kegiatan yang dilakukan para mahasiswa. “Kami sangat menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Selain mendukung gerakan lingkungan, kegiatan ini juga memberikan teladan kepada siswa tentang pentingnya menjaga alam dan memanfaatkan tanaman sebagai sumber obat alami,” ujar Fakhri.
Rani Kusmiariningsih, selaku Kepala Bidang Kemahasiswaan kampus Swasta Jakarta, turut menyampaikan dukungannya. Ia menyebut bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Kementerian Agama, yaitu gerakan menanam 1 juta pohon. “Kegiatan ini sangat positif dan mendidik. Kami bangga menjadi bagian dari upaya nyata mendukung program Kemenag dalam menjaga lingkungan dan membentuk karakter peduli alam bagi generasi muda,” jelasnya.
Bakti sosial yang dilakukan mahasiswa tidak hanya berdampak pada keindahan fisik lingkungan madrasah, tetapi juga mempererat interaksi dan kolaborasi antara perguruan tinggi dan madrasah. Suasana gotong royong dan kebersamaan begitu terasa dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan mahasiswa.
Para mahasiswa mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga melalui kegiatan ini. Salah satu mahasiswa mengatakan bahwa keterlibatan langsung di lingkungan pendidikan menengah seperti madrasah memberi sudut pandang baru tentang peran mahasiswa dalam masyarakat. “Kami senang bisa berkontribusi. Ini pengalaman yang menginspirasi dan semoga bermanfaat untuk MAN 22 ke depannya,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi kolaborasi antar-lembaga pendidikan mampu melahirkan program yang berdampak positif, tidak hanya untuk lingkungan fisik, tetapi juga bagi pembangunan karakter dan semangat gotong royong generasi muda.(ar)