Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu, Nasruddin, bersama Kepala Seksi Pendidikan Islam, menghadiri kegiatan Kick Off Program Tuntas Baca Qur’an (TBQ) yang berlangsung di Balai Diklat Keagamaan Jakarta, pada Selasa, (27/05/2025).
Program Tuntas Baca Qur’an (TBQ) merupakan inisiatif strategis Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendis. Program ini terdiri dari tiga komponen utama: Asesmen Nasional, Diklat Guru PAI, dan Tuntas Baca Qur’an bagi Siswa Muslim di Sekolah.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program ini.
“Saya merasa senang dan bangga Kementerian Agama melalui Direktorat PAI Ditjen Pendis sudah memulai program yang sangat penting bagi penguasaan kemampuan dasar beragama Islam, yakni membaca Al-Qur’an. Ini menjadi jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bagi semua yang terlibat dalam mensukseskan program Tuntas Baca Qur’an di sekolah ini,” ujar Menag.
Menag juga menekankan pentingnya mengenalkan Al-Qur’an kepada siswa muslim sejak dini sebagai fondasi karakter dan akhlak.
“Al-Qur’an merupakan sumber ajaran dan pedoman hidup umat Islam. Mempelajarinya adalah bagian penting dalam membentuk kualitas hidup umat. Siswa muslim harus dikenalkan sejak dini dengan nilai-nilai Al-Qur’an, agar kelak mereka tumbuh menjadi ilmuwan yang juga berakhlak mulia,” tambahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam laporannya menyampaikan bahwa peluncuran program ini diawali dengan asesmen TBQ bagi Guru dan Pengawas PAI di Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Sebanyak 5.281 peserta dari semua jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan SLB) turut serta dalam asesmen yang dilaksanakan secara hybrid.
“100 guru dan pengawas mengikuti asesmen secara tatap muka di Balai Diklat Keagamaan Jakarta, sedangkan sisanya mengikuti asesmen secara daring,” jelas Suyitno.
Asesmen ini dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dinilai berdasarkan makharijul huruf, shifatul huruf, dan ahkamul mad wal qashr. Proses ini menggunakan aplikasi berbasis web bernama “CintaQu” (Cinta Tartil Qur’an), yang dirancang untuk meminimalisir kecurangan dengan fitur video dan verifikasi wajah.
“Peserta harus mengaktifkan kamera agar asesor dapat mencocokkan wajah dengan data pada Sistem Administrasi Guru Agama (SIAGA), serta memantau gerak mulut dan suara saat membaca Al-Qur’an,” tambah Suyitno.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menyampaikan bahwa asesmen dilakukan dengan pengawasan ketat oleh 100 asesor, yang mayoritas berasal dari Universitas PTIQ Jakarta dan merupakan juri nasional Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
“Kami akan mengasesmen Guru dan Pengawas PAI di seluruh Indonesia. Provinsi Daerah Khusus Jakarta menjadi daerah percontohan pertama,” ungkap Munir.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang PAKIS Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, serta Kasi PAIS Kota dan Kasi Pendis Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu, bersama para peserta lainnya.