Berita

Ketika Kanwil Kemenag, FKUB DKI, dan FKUB Minahasa Selatan Buka Forum Bercerita

Selasa, 24 April 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) --- Sambutan hangat diberikan  oleh  Kepala Kanwil  Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid beserta jajarannya  ketika rombongan FKUB  Minahasa Selatan yang dipimpin Pdt. Lucky Tumbela bersama Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara Abd. Rasyid, memasuki ruangan Kantor FKUB DKI Jakarta, di Graha Mental Spiritual Lt. 4.

“Tujuan kedatangan kami kali ini sebenarnya untuk bercerita-bercerita, dengan rekan-rekan di sini. Salah satu alasan kenapa mengunjungi Jakarta, karena itu tadi, Jakarta menjadi barometer di Indonesia ini,” ujar Pdt. Lucky Tumbela, Senin (23/04).

Tak jauh berbeda dengan Pdt. Lucky Tumbela, Kepala Kanwil Sulawesi Utara Abd. Rasyid pun mengungkapkan pihaknya pun berterimakasih atas sambutan hangat Kanwil Kemenag dan FKUB DKI Jakarta. “Kehormatan bagi kami dapat bercerita-cerita dengan Bapak- bapak di sini,” ujar orang nomor satu di Kanwil Kemenag Provinsi yang telah mendapat anugrah sebagai provinsi paling toleran se-Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kehadiran dari FKUB Minahasa Selatan ke ibukota DKI Jakarta. “Perlu diketahui, bahwa DKI Jakarta merupakan  titik pertemuan dari orang-orang yang memiliki latar belakang suku berbeda, agama berbeda, bahasa berbeda, dan lain-lain. Kondisi stabilitas di Jakarta, sesungguhnya merupakan barometer kerukunan  di Indonesia,” ujar Saiful Mujab.

Hal senada juga disampaikan Ketua FKUB DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid. “Banyak perbedaan yang hadir di DKI Jakarta, tapi Alhamdulillah semua dapat terkendali. Langkah pertama kami saat FKUB  terbentuk adalah membuat pemetaan daerah di Jakarta. Jadi kami mengetahui, mana daerah yang rentan konflik, mana yang tidak,” tutur Syafii.

Syafii pun mengungkapkan, salah satu program yang digagas oleh FKUB DKI Jakarta dan menjadi unggulan adalah program Sekolah Agama-agama dan Bina Damai (SABDA). Sekolah ini merupakan tempat dialog pihak-pihak dari latar belakang agama yang berbeda. Materi-materi yang diberikan dalam program SABDA, antara lain meliputi : materi kerukunan dilihat dari agama-agama, materi keFKUB-an,  bagaimana mengelola konflik, resolusi konflik, studi kasus, dan membuat action plan.

“Saat ini kami telah memiliki sekitar 400an alumni SABDA. Karena kami telah melakukan 5 angkatan SABDA. Terakhir, program SABDA kami peruntukkan bagi para penyuluh-penyuluh agama bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI
Jakarta,” imbuh Syafii.

Syafii pun menambahkan, bahwa untuk mengawal kerukunan umat beragama di DKI Jakarta tak bisa hanya dilakukan sendiri oleh FKUB sendiri. “Kami di sini bersama-sama dengan Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta yang selama ini terus bersinergi, serta Bakesbangpol Pemprov DKI Jakarta, melakukan segala upaya untuk menjaga kerukunan di ibukota ini,” kata Syafii.

Dalam pertemuan tersebut, selain anggota FKUB DKI Jakarta dan anggota FKUB Minahasa Selatan, juga tampak hadir Kabid Pada Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Kapolres Minahasa Selatan AKBP Fx Winardi Prabowo, Staf Ahli Bupati Minahasa Selatan Hendrik Lumapouw, Kepala Kankemenag Kabupaten Minahasa Selatan, Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag DKI Jakarta,  dan Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Sulawesi Utara. /ilm

  • Tags:  

Terkait