Jakarta (Inmas) --- Dunia Perfilman di Indonesia terus berkembang dan stasiun televisi menghadirkan karya terbaik untuk dihadirkan pada masyarakat untuk pencinta film.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menyampaikan beberapa unsur dalam perfilman. Pertama, sutradara, Dialah orang yang menyusun skenario yang bisa menyentuh dan bisa menerjemahkan sesuai dalam cerita.

“ Dia juga tidak hanya memiliki kemampuan membaca, tetapi dalam sisi kemanusiaan, sisi kesetiaan dan ke ekonomian dapat digambarkan olehnya, “ jelasnya.

Kedua, bintangnya. Ini juga harus menghayati dan memahami bagaimana peran yang diamanahkan sutradara agar bisa melakoni.

“ Hal ini tentu orang yang bisa membaca, menghayati dan mengekspresikan seolah olah menjelma seperti yang diperankan,” imbuhnya.

Ketiga, pemirsa atau penonton. Ini yang paling penting karena ada pesan moral yang akan disampaikan, oleh karena itu film merupakan suatu film budaya karya seni yang sangat baik untuk bisa mempengaruhi masyarakat.

“ Tentu ini sangat tepat untuk kita menjadikan film religi sebagai teladan pada generasi muda,” terangnya.

Kapusnas berpesan agar para siswa dapat memuliakan bangsa sendiri dengan membuat film menggambarkan Indonesia hebat.

“ Saya berharap agar para sutradara, penulis dapat menggambarkan Indonesia hebat,” pesannya.

“ Dan menjadi generasi bangsa Indonesia melalui karya seni,” tambahnya.

Turut dihadiri Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi  dan Informasi Prof.Dr.Oman Fathurahman M.Hum, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Saiful Mujab, Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan jasa informasi Perpustakaan Nasional  Ofy Sofiana, Dewan pembina Altu Kreatif Media Joko Krisniyanto, Direktur Eksekutif Fauzi Wahyudi.

Juga dihadiri Kabid Pendidikan Madrasah, Para Kepala Madrasah Aliyah Negeri serta siswa peserta Workshop Film Religi.