Berita

Kakanwil : Program Diniyah Formal Dapat Tingkatkan Kualitas Santri

Kamis, 12 April 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) --- Penyelenggaraan Program Diniyah Formal (PDF) dapat meningkatkan kualitas santri pondok pesantren. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab saat  meninjau Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Cipayung Lubang buaya, Jakarta.

“Dengan pendidikan PDF, memberikan pembekalan kepada anak-anak didik agar bisa menyesuaikan dengan kondisi jamannya,” kata Kakanwil, Kamis (12/04).

Lebih lanjut Kakanwil menerangkan bahwa pendidikan PDF ini adalah salah satu program yang di dorong oleh Kementerian Agama. “Agar di pondok pesantren ada pendidikan yang setingkat formal,” jelas Kakanwil yang hadir untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan operasional pondok pesantren di DKI Jakarta.

Didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) M. Komarudin, melihat penyelenggaraan PDF yang telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin. Kakanwil pun mengapresiasi pelaksanaan PDF di Ponpes Minhajurrosyidin.

“Terima kasih kepada seluruh pimpinan Ponpes Minhajurrosyidin yang telah terus menggagas dan terus merealisasikan pendidikan PDF ini. Semoga kelak menjadi contoh dan semoga kelak menjadi tempat pengaderan generasi islam yang tepat,” ujar Kakanwil.

Menurut Kabid PAKIS,  Ponpes Minhajurrosyidin menyelenggarakan PDF setingkat wustho dan ulya. “Ada sekitar 200 santri PDF, dan sekitar 1300 santri mukimnya. Ini sudah akan masuk tahun ketiga ponpes Minhajurrosyidin menyelenggarakan pendidikan diniyah formal,”imbuhnya.

Selain mengunjungi Ponpes Minhajurrosyidin, tim monitoring ponpes juga mengunjungi Ponpes Nurul Ibad yang juga berada di wilayah Jakarta Timur. Terkait dengan pengembangan Ponpes di lingkungan Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kabid PAKIS  menyampaikan bahwa target pada tahun 2018/2019, dari 103 pondok pesantren yang ada di DKI Jakarta diharapkan 10% ponpes dapat menjadi pondok pesantren mandiri.

“Jadi sekitar 10 pondok pesantren di tahun 2018/2019 ini menjadi ponpes mandiri. Tentunya kita akan mendorong warga di ponpes tersebut memiliki life skill sehingga dapat membiayai atau menghidupi kehidupan di ponpes nya sendiri,” tutur Komar.

 

Untuk itu, Bidang PAKIS menurut Komar sejak tahun 2015 telah menggandeng berbagai pihak untuk dapat membantu peningkatan life skill di ponpes. “Kita telah bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) perwakilan Jakarta serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) untuk melakukan pelatihan serta advokasi bagi ponpes di DKI Jakarta,” tutup Kabid PAKIS. /s79/ilm

  • Tags:  

Terkait