Jakarta (Inmas) --- Kerukunan adalah dasar kehidupan umat beragama. kerukunan adalah aspek yang sangat vital dalam kehidupan. Kita sebagai manusia sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan saling mendukung dalam berinteraksi, maka kerukunan menjadi kebutuhan bersama.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab pada pembukaan dialog intern umat beragama. Dengan mengusung tema, Melalui dialog kerukunan intern umat beragama kita bangun komunikasi yang positif dan cerdas dalam merawat kerukunan intern umat beragama. Rabu (13/03).
“ Dan saya yakin, dengan rukun itu menjadi mudah dan dengan rukun bangunan menjadi kokoh, sehingga tanpa kerukunan kita dapat bekembang,” jelasnya dihadapan 50 peserta.
Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta mengajak seluruh peserta untuk bersama sama bertukar pikiran dan merumuskan, bagaimana kita menjaga umat dalam kegiatan nasional tetap kondusif.
“ Mari kita sama sama menjaga koridor dan harus patuh terhadap peraturan yang ada, agar nantinya dapat disampaikan pada umat,” ajak Kakanwil dengan para ormas, tokoh masyarakat dan pimpinan lembaga.
Dalam kesempatan ini, Kakanwil juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama tahun ini mendorong 3 mantra. Pertama, Moderasi Beragama (Moderat), dimana kita sebagai umat beragama harus moderat punya keyakinan yang lurus tegak secara vertikal dan horizontal sesama manusia, karena prinsipnya kerukunan umat beragama dalam menjalankan keyakinan dalam hidupnya menjadi benar dan berakhlakul karimah sehingga terjalin habluminallah dan habluminannas.
“ Para Pimpinan ormas, pimpinan lembaga untuk mengawal moderasi beragama pada jamaah kita, keluarga dan umat kita. Kita tanamkan betul beragama sesuai keyakinan agar menjalankan sesuai agamanya,” ujarnya.
Kedua adalah kebersamaan umat. Dimana pimpinan ormas, pimpinan lembaga mengawal kebersamaan umat kehadirian ormas dan lembaga dimasyarakat sebagai problem solving (solusi), konsultatif, edukatif atau advokatif jika ada persoalan terkait itu.
“ Hal tersebut sangat penting dalam membangun kebersamaan, dimana masyarakat banyak butuh pendampingan, agar mereka dapat menjalankan keyakinannya dengan baik,” jelasnya.
Ketiga, Integrasi data. Para lembaga keagamaan dan ormas agama, Kakanwil berharap dapat mengintegrasikan data dan dapat sharing terkait program yang akan dilaksanakan.
“ Mari kita mulai dari hal kecil sehingga menghasilkan summary dan bank data pada lembaga keagamaan dan ormas agama,” harapnya.
“ Dan semoga kegiatan ini dapat menginternalisasi bersama dan menjadi bahan yang efektif untuk dialog atau pengembangan sekaligus mengantisipasi informasi terkait hoaks serta memberikan nuansa sinergi yang positif,” tambahnya.