Jakarta (Inmas) ---- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab menyatakan bahwa pada era globalisasi saat ini, seorang pendakwah atau dai dihadapkan oleh berbagai tantangan. Sekurangnya terdapat empat tantangan dakwah yang akan dihadapi oleh seorang dai. Yakni, kemudahan akses, kemajemukan tokoh, kemajemukan kultur, dan kemampuan berpikir kritis masyarakat.

“Nah, seorang dai atau pendakwah diharapkan mampu menaklukan keempat tantangan tersebut,” kata Saiful Mujab pada saat memberikan pembekalan kepada puluhan dai yang tergabung dalam Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Dai Kamtibmas, Kamis (10/05).

Cara agar para dai mampu menaklukan tantangan tersebut  menurut Mujab adalah dengan mempersiapkan diri agar menguasai sarana dan metode dakwah terbaru. “Salah satunya adalah membuat kader-kader dai melek terhadap perkembangan teknologi, sehingga dia bisa berdakwah melalui jalur media sosial,”imbuhnya.

Khusus untuk melaksanakan dakwah di DKI Jakarta, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta juga mengingatkan bahwa para dai perlu memiliki pemetaan yang baik mengenai sebaran penduduk di DKI Jakarta. “Sehingga tidak hanya masuk pada daerah-daerah tertentu saja, tapi dai juga harus dapat masuk ke daerah-daerah terpencil di DKI Jakarta, daerah perbatasan, daerah kumuh, dan sebagainya,” kata Kakanwil.

Kakanwil menambahkan metode dakwah yang dilakukan tidak hanya dengan metode ceramah. “Dakwah melalui gerakan-gerakan sosial yang langsung menyentuh kepada masyarakat, ini tentu punya dampak yang lebih hebat,” ujar Kakanwil.

Selanjutnya, Kakanwil berharap FKPM Dai Kamtibmas yang merupakan salah satu forum dai yang dibentuk oleh Bina Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya dapat menjadi mitra strategis bagi Kanwil Kemenag DKI Jakarta. “Kita bersama-sama  bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan bagi masyarakat di DKI Jakarta,” tutup Kakanwil. /fh/ilm