Berita

Integrasi Sains dan Agama guru MAN 22 Ikuti Diklat Falakiyah

blog

Habiil, prof Tono Saksono, dan Suci dalam acara Diklat Falakiyah

Jakarta (Humas MAN 22 Jakarta) -Dua guru dari MAN 22 Jakarta mengikuti kegiatan Diklat Falakiyah yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Center/JIC) pada hari Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan ini mengusung tema  yaitu "Analisis Forensik Digital Kelahiran Fajar dan Menghilangnya Syafaq" yang membahas kajian astronomi Islam secara lebih ilmiah dan modern.

 

Dua Guru yang mengikuti kegiatan ini adalah Suci, guru mata pelajaran Fikih, dan Habil, guru Fisika MAN 22 Jakarta. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen madrasah dalam memperkuat pemahaman lintas bidang antara ilmu agama dan sains, khususnya dalam hal penentuan waktu-waktu ibadah yang menjadi perhatian penting dalam Islam.

 

Diklat ini menghadirkan narasumber utama Tono Saksono, seorang pakar falak dan astrofisika Islam dari perguruan tinggi ternama. Dalam paparannya,Tono membedah secara rinci tentang fenomena astronomi yang berkaitan dengan waktu salat Subuh (fajar) dan salat Maghrib/Isya (syafaq), serta bagaimana teknologi digital forensik dapat digunakan untuk mengobservasi dan memverifikasi fenomena-fenomena tersebut.

 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para anggota Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) DKI Jakarta dan para penggiat falakiyah dari berbagai madrasah dan lembaga keagamaan. Diskusi yang berlangsung cukup interaktif, dengan banyak pertanyaan dari peserta seputar metode observasi langit, validitas waktu salat, hingga penerapan teknologi digital dalam verifikasi data astronomi.

 

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti diklat ini. Selama ini, dalam pelajaran fikih kami menjelaskan waktu salat secara normatif berdasarkan teks, tetapi melalui pelatihan ini saya jadi lebih memahami aspek ilmiah dan astronomis di baliknya. Materi tentang kelahiran fajar dan syafaq yang dijelaskan dengan pendekatan digital sangat membuka wawasan saya. Ini penting, apalagi untuk menjawab pertanyaan siswa yang semakin kritis. InsyaAllah, ilmu ini akan saya integrasikan ke dalam pembelajaran agar siswa lebih memahami keterkaitan antara agama dan sains secara kontekstual.”ujar suci

 

Hasil Diklat ini direncanakan akan disosialisasikan kepada siswa melalui kegiatan  seminar mini, sehingga pemahaman tentang waktu-waktu salat tidak hanya dogmatis, tetapi juga ilmiah dan kontekstual.(ar)

 

 

 

 

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor