Jakarta (Inmas Jaksel) -- Dalam sebuah kesempatan, Presiden republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan : Jangan mewarisi abu Sumpah pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir.” Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Mukhobar saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pada Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 89 di halaman Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan (30/10).
“Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia, tambah Mukhobar. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan apalagi golongan, tandasnya.
“Mari kita pertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia”, ajak Mukhobar di hadapan peserta upacara yang terdiri dari pejabat dan karyawan/karyawati di lingkungan KanKemenag Jaksel.
“Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tambah Mukhobar di akhir sambutannya. RS/fh