Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar foto bersama Tuanku Aji di Istana Maimun, Sabtu (06/10). Tuanku Aji panggilan singkat Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam ini, dinobatkan sebagai Sultan Deli pada 22 Juli 2005.
Putra Letkol Tito Otteman ini menjadi Sultan Deli termuda sebab dinobatkan pada usia delapan tahun. Ia menggantikan ayahnya yang tewas kecelakaaan pesawat CN-235 di Bandara Malikus Saleh, Lhokseumawe. Saat itu, karena belum akil balig maka tampuk kepemimpinan di pegang oleh paman ayahnya, Tengku Hamdy Osman Delikhan Al Haj yang bergelar Tengku Raja Muda Deli.
Prosesi pelantikan yang berlangsung 15 menit di Balairung Istana Maimun ini dilakukan persis di hadapan peti mati ayahnya. Hal ini disebabkan adanya pameo: Raja Mangkat Raja Menanam. Artinya adalah yang mengebumikan Raja haruslah Raja sehingga harus ada Raja baru yang mesti mengebumikan Raja lama.
Beliau dilantik oleh empat Datuk, yaitu Datuk Adil Freddy Aber Ham bergelar Sepuluh Dua Kuta, Datuk Seifi Ikhsan bergelar Datuk Serba Nyaman, Datuk Wan Buhari Muslim Baroes bergelar Datuk Kejuruan Sinembah, dan Datuk Ahmad Fauzie Morias bergelar Datuk Suka Piring.
Beliau sempat menganugerahkan Kesultanan Deli kepada Presiden Joko Widodo seusai peresmian MTQ ke-27. Gelar Tuanku Seri Indra Utama Junjungan Negeri kepada Joko Widodo sebab dinilai berhasil memimpin bangsa dan mampu mensejahterakan rakyat Indonesia di tengah gejolak politik dan ekonomi dunia. Penganugerahan gelar di Istana Maimun ini juga bertujuan untuk memperkuat pertalian suku dan agama di Indonesia.
Tuanku Aji yang lahir di Makasar, Sulawesi Selatan pada 17 Agustus 1997 merupakan Sultan Deli ke-14. Kakak Zulkarnain Otteman Mangedar Alam ini sempat bersekolah di SD Kelapa Kembar, Subang Jawa Barat. Saat itu, ia mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam di Jawa Barat. Ayahnya bergelar Sultan Otteman Mahmud Perkasa Alam wafat saat bertugas di Langsa, Aceh. /j15