Jakarta (Humas MAN 22 Jakarta) - Rosita, guru Matematika MAN 22 Jakarta, mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Education Executive Casio yang berlangsung selama tiga hari 19–21 Mei 2025. Pelatihan ini bertempat di kawasan Pencenongan, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, dan diikuti oleh 30 guru Matematika Madrasah Aliyah se-DKI Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan kalkulator saintifik sebagai alat bantu pembelajaran di kelas.
Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Casio Education Indonesia dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. Melalui program ini, para guru diberikan pelatihan intensif mengenai fitur-fitur kalkulator saintifik, strategi penggunaannya dalam pembelajaran, serta metode diseminasi kepada rekan sejawat di lingkungan madrasah masing-masing. Program ToT ini diharapkan menciptakan guru-guru pelatih yang mampu menyebarkan keterampilan dan pengetahuan baru kepada komunitas pendidikan yang lebih luas.
Mr. Koji Yokoshima selaku perwakilan dari Casio Education Indonesia menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran matematika modern. “Kami percaya bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan pelatihan ini, kami ingin membekali para guru agar dapat menggunakan kalkulator bukan hanya sebagai alat hitung, tetapi sebagai media pembelajaran yang memperkuat konsep dan logika matematika,” ujar Yokoshima.
Sementara itu, Triisnadian, perwakilan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta, turut memberikan sambutan dan mengapresiasi inisiatif Casio dalam mendukung peningkatan kualitas guru madrasah. Ia menekankan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari penguatan profesionalisme guru di era digital. “Kami harap para peserta bisa menjadi pionir dalam penerapan pembelajaran berbasis teknologi dan mampu berbagi ilmu ini ke madrasah-madrasah lainnya,” ujarnya.
Materi pelatihan disampaikan secara interaktif dan aplikatif, mengombinasikan sesi teori, praktik langsung, serta simulasi penggunaan kalkulator saintifik dalam menyelesaikan soal-soal matematika tingkat MA. Para peserta juga diajak untuk merancang pembelajaran kontekstual dengan memanfaatkan kalkulator sebagai alat bantu visualisasi dan analisis data. Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi para guru untuk menyajikan pelajaran matematika dengan cara yang lebih menarik dan efektif.
Rosita menyampaikan kesan positif selama mengikuti pelatihan. Menurutnya, kegiatan ini membuka wawasan baru dalam pemanfaatan teknologi di kelas. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu cara memaksimalkan kalkulator saintifik untuk meningkatkan pemahaman siswa, bukan hanya sebagai alat hitung cepat, tapi juga untuk menganalisis pola, grafik, dan konsep matematika lainnya,” ujarnya (ar)