Bogor (Inmas) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta meminta pada seluruh guru agama dan para pengawas dapat menggali metode pengajaran, agar bisa menjawab persoalan terkait isu sosial.
“ Karena anak didik sudah kreatif, lebih dinamis dalam mengembangkan diri,” ujar Saiful Mujab saat menutup Kegiatan Penyusunan dan perakitan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Pendidikan agama Kristen dan pendidikan keagamaan tahun anggaran 2019 di Bogor. Rabu (13/02).
Dalam metode pengajaran yang tertera pada RPP, Kakanwil juga berharap agar menggali metode yang cocok dalam memberikan satu pola pikir yang lebih baik.
“ Seharusnya metode pada RPP tidak terikat, tetapi sekali kali pengajaran agama kunjungan kesebuah tempat, pengenalan ataupun langsung praktek,” harapnya.
Dalam mata pelajaran agama yang terbatas, ada beberapa persoalan yang kadangkala tidak linear antara guru agama dan pengawas.
“ Seorang guru dan pengawas harus linear dalam bekerjasama dan memberikan solusi dalam metode pengajaran, bagaimana keluar dari zona nyaman,” terangnya.
Kakanwil mengutarakan bahwa, berhasilnya sebuah pendidikan, sebuah pengajaran hampir 90 persen itu di metode. Karena Metode itu kekayaan seorang pengajar kekayaan seorang guru.
“ Jadi metode sangat berpengaruh,” tegasnya dihadapan 50 peserta.
“ Dan Dalam penyampaian pengajaran metode agama akan dipengaruhi oleh ruh keagamaan seseorang,” tambahnya.