Berita

Gerakan Ekoteologi MIN 21 Jakarta: Satu Mangrove, Sejuta Harapan di Pulau Pari

blog

Jakarta (Humas MIN 21 Jakarta) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 21 Jakarta menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menggelar kegiatan penanaman mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 2-4 Juli 2025, para guru MIN 21 Jakarta menjelajahi keindahan dan kerentanan ekosistem pesisir, membawa misi mulia untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan laut.

 

Perjalanan dimulai dari Muara Angke, dengan menggunakan Kapal Diamond 21 yang membelah ombak selama dua jam menuju Pulau Pari. "Ini adalah perjalanan pertamaku ke Pulau Pari, perjalanan ini sangat menyenangkan sekali," ucap Lies Hanifah, salah satu guru MIN 21, menggambarkan antusiasmenya.

 

Setibanya di Pulau Pari, fokus utama kunjungan bukanlah sekadar rekreasi, melainkan aksi nyata. Para guru MIN 21 Jakarta secara aktif menanam pohon mangrove. Rusdi, Wakil Kurikulum MIN 21 Jakarta, menjelaskan tujuan mendalam dari kegiatan ini. "Kami datang ke Pulau Pari tidak hanya untuk berlibur, tapi kami ingin ikut menjaga dan melestarikan lingkungan laut dengan menanam mangrove di Pulau Pari ini," tegasnya. Aksi ini juga sejalan dengan program Menteri Agama yang menggalakkan konsep ekoteologi sebagai pendekatan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan laut.

 

Dalam upaya penanaman mangrove ini, para guru MIN 21 Jakarta tidak bekerja sendiri. Mereka mendapatkan bimbingan dan bantuan dari Kelompok Perempuan Peduli Pulau Pari. Masyanti dan Carsipah, dua anggota komunitas yang berdedikasi, dengan sabar mengajarkan cara menanam mangrove yang baik dan benar kepada para guru. Carsifah mengatakan motto dari Kelompok Perempuan Peduli Pulau Pari adalah “Jangan nunggu kami tenggelam, save Pulau Pari”.

 

Masyanti, yang telah bergabung dengan Komunitas Perempuan Peduli Pulau Pari sejak tahun 2017, menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis mangrove yang ditanam. "Mangrove yang ditanam oleh guru-guru saat ini adalah jenis Mangrove Hijau Pora. Mangrove Hijau Pora sangat cocok ditanam di Pantai Rengge Pulau Pari," jelasnya. Ia juga memaparkan berbagai manfaat krusial dari jenis mangrove ini, antara lain menahan abrasi pantai, menjadi habitat biota laut, meningkatkan kualitas air, dan menyerap karbon (carbon sink).

 

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. "Saya sangat senang bisa menanam Mangrove, melindungi dan menjaga lingkungan laut Pulau Pari ini," ungkap Jazilah dengan rasa syukur. Harapan pun terucap dari Yani Suryani. "Semoga mangrove yang kita tanam ini akan tumbuh subur dan membawa kebaikan dan menjadi edukasi untuk diri sendiri dan orang lain untuk mau menjaga dan melestarikan lingkungan," harapnya.

 

Aksi nyata MIN 21 Jakarta di Pulau Pari ini menjadi contoh inspiratif bagaimana lembaga pendidikan tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Semoga bibit-bibit mangrove yang tertanam akan tumbuh subur, menjaga pesisir, dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap masa depan bumi kita.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor