Jakarta (Inmas) Ada pemandangan yang berbeda pada hari pertama UN-BK tingkat MTsN tahun ajaran 2017/2018 di MTsN 19 kali ini, terdapat dua peserta yang menempati ruangan di lantai satu pada sekolah itu. Mereka adalah Kenichi Satria Kaffah (kenichi) dan Ainun Nushratillah Al Falah (Atila).
Keduanya merupakan dua dari beberapa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bersekolah di madrasah negeri inklusif pertama di DKI Jakarta. Dengan menggunakan soal dan lembar jawaban braile, mereka terlihat sangat tenang dan berkonsentrasi mengerjakan soal-soal hari ini.
“saya melihat tadi mereka berdua sangat konsentrasi dan sangat tekun mengerjakan soal.”Ujar Kepala Bagian Tata Usaha Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta H. Sadirin Didampingi Kepala Seksi Kurikulum dan evaluasi Arif Maulana saat melaksanakan monitoring Ke MTsN 19 Jakarta Selatan, (16/4)
“dua siswa ini memang menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain walaupun mereka siswa berkebutuhan khusus tetapi sama sekali tidak minder bahkan dia punya motto untuk menjadi motivator bahasa arab dan bisa berdakwah.” Jelas Kabag TU yang kamis lalu baru dilantik ini.
Kabag TU memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala MTsN 19 Retno Dewi Utami, menurut beliau berkat bimbingannya beserta jajaran di MTsN 19, Kenichi dan Atila berhasil hingga titik dimana selangkah lagi akan menuju Madrasah Aliyah.
Sadirin berharap MTsN 19 dibawah pimpinan ibu Retno tidak henti-hentinya memberikan berikan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan agama islam untuk terus memberikan ajaran islam tersendiri dengan tetap mengedepankan agama dan tidak tertinggal dari teknologi yang saat ini sedang terus berkembang.
“jangan sampai terkesan bahwa Madrasah Tsanawiyah adalah sekolah agama saja tetapi kita terus mengawal tidak tertinggal dari teknologi khusus kepada dua ananda kita semoga ibu selepas nanti agar tetap memantau kepada mereka untuk terus melanjutkan pelajarannya karena memang Allah memilih keni dan atila ini sebagai contoh bagi kita dengan keterbatasan dengan kekurangan tidak boleh menyerah tetap berjuang.”Pesannya.
Dikesempatan yang sama Kepala MTsN 19 mengatakan terdapat 81 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengikuti ujian di DKI Jakarta dan hanya 2 orang yang ada Di Madrasah, serta beliau menyatakan kesiapannya di UN-BK tahun ini terkait ada dua Peserta didik yang berkebutuhan khusus
“Karena ini adalah sesi terakhir dari ujian angkatan ajaran tahun 2017/2018 maka secara persiapan kita baik peralatan dan sebagainya termasuk soal dan lembar jawaban braile itu sudah berjalan normal.” Ujaranya
UN-BK tahun ajaran 2017/2018 di MTsN 19 diikuti 233 orang termasuk 2 peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus, walau sempat terjadi kendala namun UN-BK pada hari pertama ini dapat berlanjut dengan baik./MM