Jakarta (Humas) --- Tenaga Ahli Kementerian Agama, Hassanudin Ali mengapresiasi kegiatan Dialog Kebangsaan dan Pentas Seni Budaya Lintas Agama yang diselenggarakan di Mall. Menurutnya ini merupakan sejarah Kementerian Agama sekaligus sebuah langkah strategis dalam mendekatkan dengan komponen masyarakat.
“Kita sudah mengetahui bahwa warga DKI Jakarta pada Sabtu Minggu kumpulnya di Mall, sehingga menjadi titik central pertemuan warga DKI Jakarta,” ujarnya saat memberikan materi Dialog Kebangsaan.
Lanjutnya, Tenaga Ahli menginginkan kegiatan dialog kerukunan ini dapat dilaksanakan di tiap Kota, sehingga dapat menyesuaikan trend anak – anak muda maupun komunitas umat beragama.
“Kegiatan ini dapat mendekatkan dengan trend anak muda, sehingga Kementerian Agama dapat semakin dekat dengan seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.
Terkait Indeks Kerukunan Agama di Wilayah DKI, Hassanudin memaparkan Indeks KUB Provinsi DKI Jakarta meningkat menjadi 72,28. Menurutnya pencapaian ini sangat luar biasa dibandingkan dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Mari kita jaga dan tingkatkan toleransi, agar nantinya tahun 2024 yang merupakan tantangan yang berat, kita bisa menjaga indeks toleransi dan indeks kerukunan umat beragama kita,” jelasnya.
Di akhir paparanya, beliau mengingatkan bahwa tercapainya toleransi di tengah kehidupan masyarakat dengan adanya percintaan yang saling mengenal dan saling memahami perbedaan.
“Semakin banyak bunga berwarna – warni, semakin banyak jenis pohon dan tanaman tentunya akan indah saat dilihat,” jelasnya dengan perumpamaan.
“Dan forum ini menjadi bukti bahwa perjumpaan itu membawa kebaikan kita semua,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua FKUB DKI Jakarta, Dede Rosyada mengungkapkan bahwa pendiri Bangsa kita tidak mendirikan negara agama, tetapi mendirikan negara Indonesia yang BerBhineka Tunggal Ika.
“Mari kita membangun negara bersama sama dengan adil, sejahtera dengan pilarnya toleransi," ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta.
“Agar kita bisa menjadi negara maju,” tambahnya.
Menurut Rektor UIN Syarif Hidayatullah Periode 2015-2019, toleransi perlu digelorakan dan posisi Kesbangpol menjadi sangat signifikan untuk melakukan dialog maupun komunikasi terkait kerukunan umat beragama.
“Sehingga mempunyai langkah yang sama dalam moderasi beragama. Dan 2024 kita buktikan bahwa seluruh umat beragama DKI Jakarta dapat bersatu dan damai,” pungkasnya.