Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) — Program Penguatan Integritas dan Antikorupsi (PERISAI) Sekolah 2025 memasuki hari kedua pelaksan. Bertempat di Auditorium Randi-Yusuf, Gedung KPK RI Jakarta Selatan, kegiatan ini diikuti oleh 17 satuan pendidikan dari berbagai wilayah, termasuk MIN 17 Kepulauan Seribu yang mengirimkan Kepala Madrasah Bahtiaroni dan Koordinator Kurikulum Kurtubi. Selasa, (24/6/2025).
Sejak pukul 07.15 WIB, peserta diajak membangun semangat kebersamaan melalui sesi ice breaking yang dipandu oleh panitia KPK. Suasana santai namun edukatif ini menjadi pembuka rangkaian sesi penting yang berfokus pada penguatan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan sekolah dan madrasah.
Sesi pertama hari itu membahas topik Integritas Ekosistem Pendidikan yang disampaikan oleh Almas Ghaliya Putri Sjafrina. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya membangun budaya integritas sebagai sistem yang melibatkan seluruh komponen sekolah, yaitu guru, siswa, kepala sekolah, hingga orang tua.
Selanjutnya, materi Transparansi Pengelolaan Keuangan Sekolah dipandu oleh Iis Siti Mutmainah. Ia menyampaikan bahwa keterbukaan informasi dan akuntabilitas penggunaan dana di sekolah merupakan bagian dari praktik antikorupsi yang harus ditanamkan sejak dini. Bahtiaroni menilai sesi ini sangat aplikatif. “Ini menjadi penguatan bahwa madrasah harus transparan dalam setiap aspek pengelolaan, termasuk keuangan,” ungkapnya.
Setelah istirahat siang, peserta kembali mengikuti sesi bertema Penguatan Karakter melalui Gamifikasi bersama narasumber Devi Saidulloh. Pendekatan pembelajaran berbasis permainan dinilai efektif dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama di kalangan peserta didik.
Kegiatan hari kedua ditutup dengan sesi Pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dipandu oleh Reny Andriany dan Muhammad Sahlan. Kurtubi menyebut bahwa RTL ini akan menjadi dasar nyata bagi MIN 17 dalam mengintegrasikan nilai antikorupsi ke dalam kurikulum dan aktivitas madrasah. “Kami akan menyusun program yang relevan dan bisa diterapkan langsung sesuai konteks lokal di Kepulauan Seribu,” ujarnya.
Seluruh rangkaian kegiatan hari kedua ini memperkuat komitmen MIN 17 Kepulauan Seribu dalam membangun satuan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan berintegritas tinggi. Program PERISAI ini menjadi ruang refleksi dan kolaborasi menuju pendidikan yang bersih dan jujur.
(j)