Berita

Buka Rakor PCU dan DCU, Kakanwil Inginkan Peningkatan Kualitas Pada Madrasah

Rabu, 30 November 2022
blog

Jakarta (Humas) – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar menyambut baik dilaksanakannya program Madrasah Reform sebagai rangkaian Implementasi Proyek Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) melalui sebagai Provincial Coordinating Unit (PCU) di tingkat Provinsi dan District Coordinating Unit (DCU) tingkat Kabupaten/Kota.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Provincial Coordinating Unit (PCU) dan District Coordinating Unit (DCU) Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) yang diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, REP-MEQR merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kementerian Agama. 

“Program yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Agama dengan Bank Dunia (World Bank) ini dilaksanakan dalam waktu lima tahun, dimulai dengan pelaksanaan proyek pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024,” jelasnya.

Kakanwil mengungkapkan, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat dan cita-cita kemerdekaan bangsa indonesia, seperti tertuang dalam pembukaan undang-undang dasar tahun 1945. Kegiatan yang akan dilaksanakan melalui proyek madrasah reform merupakan langkah nyata Kementerian Agama untuk mewujudkannya. 

"Kegiatan ini penting dalam rangka reformasi kualitas pendidikan madrasah dan transformasi digital di Kementerian Agama," ujar KaKanwil.

Karena menurutnya dibutuhkan suatu sistem data yang terintegrasi yang menghasilkan data yang lengkap, akurat, tepat waktu dan dapat diandalkan untuk membuat perencanaan peningkatan mutu pendidikan di madrasah, sehingga berdampak pada meningkatnya tata Kelola madrasah dan kualitas siswa.

KaKanwil menjelaskan bahwa proyek REP-MEQR meliputi 4 komponen sasaran utama, pertama, Manajemen EDM, ERKAM dan BKBA, Kedua, Penilaian Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI), Ketiga, Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan (PKB GTK).

“Dan terakhir, yaitu Pengendalian data EMIS dan Simpatika,” pungkasnya.

  • Tags:  

Terkait