Jakarta (Humas) --- Mata gadis remaja itu berbinar kala berdiri berhadapan dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (30/12/2022). Tangannya bergerak menunjukkan isyarat terima kasih kepada Menag.
"Katanya, terima kasih Pak Menteri. Sekarang Salsa bisa belajar Al-Qur'an dengan mudah, karena ada Mushaf Al-Qur'an bahasa isyarat," ujar penerjemah bahasa isyarat yang mendampinginya.
Salsabila Ramadhani nama gadis remaja berusia 16 tahun itu. Salsa, begitu panggilannya, merupakan siswa SLB Islam Qotrunadha, Yogyakarta.
Ia adalah salah satu Teman Tuli yang telah memanfaatkan Mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat yang diproduksi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Balitbang Diklat Kemenag.
Kehadiran Salsa dalam acara Kaleidoskop Capaian Kementerian Agama 2022 yang digelar di Jakarta itu sontak membuat haru Menag dan ratusan pejabat Kemenag yang hadir. "Terima kasih, Salsa. Kamu belajar terus baca Al-Qur'annya ya, kalau bisa sekalian hafalin," ujar Menag yang disambut dengan anggukan Salsa.
Kepada Menag, Salsa juga menyampaikan terima kasih dari para Teman Tuli. "Kami doakan semoga Bapak selalu sehat. Terima kasih, Pak Menteri. Terima kasih Kemenag," ujar Salsa.
Mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat merupakan salah satu produk Kemenag yang bertujuan untuk memberikan afirmasi layanan keagamaan kepada teman tuli. Mushaf ini pertama di Indonesia bahkan dunia. Sebelumnya, LPMQ Kemenag juga telah mengeluarkan Mushaf Al-Qur'an Braile yang diperuntukkan bagi kelompok Difabel Netra.
"Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh umat beragama, tak terkecuali kepada teman-teman kita, penyandang difabel," tandas Menag Yaqut.