Berita

Berpacu Mencetak Peneliti Muda, MAN 2 Jakarta Adakan Webinar Riset

Senin, 28 September 2020
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Humas-MAN 2 Jkt) --- Kepala MAN 2 Jakarta mengungkapkan bahwa budaya meneliti rupanya masih menjadi hal yang sulit dikembangkan di kalangan muda Indonesaia, terutama di DKI Jakarta.

Hal ini diungkapkan Wido Prayoga dalam sambutan webinar riset bertajuk Strategi Penelusuran Informasi Terpercaya dalam Membangun Kegiatan Riset.

“Dibandingkan dengan Jawa Timur, DKI Jakarta jauh tertinggal dalam urusan penelitian. Padahal semua fasilitas tersedia di Jakarta,” ujarnya, Senin (28/09).

Dikesempatan ini, Muhamad Ihsanudin selaku narasumber menekankan pentingnya penelusuran sumber yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam sebuah penelitian. Serta belakangan ini banyak peneliti muda yang mengandalkan sumber website sebagai bahan referensi penulisan.

“Tak ada salahnya mengambil sumber dari website, tapi ada aturan tertentu dalam proses pengambilan sumber tersebut,” ungkap Ketua ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia)

Sebelum melakukan penelitian, menurutnya terdapat tiga hal yang wajib dimiliki seorang peneliti adalah literasi baca, literasi numerasi, dan literasi informasi. “Literasi baca berkaitan dengan kemampuan memahami bacaan, menemukan informasi tersurat, menarik kesimpulan, dan mengevaluasi dan merefleksikan bacaan fiksi dan non fiksi. Serta Literasi Numerasi berhubungan dengan kemampuan berpikir menggunakan konsep dan prinsip matematika tingkat dasar di berbagai problem dan situasi konkret,” jelasnya.

“Sedangkan literasi Informasi merupakan kemempuan mencari informasi, mengevaluasi, dan menggnakan informasi secara efektif, efisien, dan beretika,” tambahnya secara virtual dihadapan 206 peserta didik kelas X dan anggota KIR serta 6 guru pembimbing.

Di akhir pertemuannya, Ihsan mengingatkan bahwa sudah saatnya Islam kembali berjaya dan menguasai ilmu pengetahuan seperti pada masa khalifah dan tidak ada istilah menunggu esok untuk bergerak maju.

“Saatnya generasi muda Islam berinovasi di berbagai bidang pengetahuan. Generasi muda tak hanya memiliki pengetahuan, tapi mampu dan bijaksana dalam menyelaraskan ilmu, hati, dan tangan,” harapnya. (Yuyum Daryumi)

Terkait