Berita

Berkunjung ke Pulau Samosir Menjelang Pembukaan MTQ ke-27 di Medan

blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar berkunjung ke Pulau Samosir menjelang pembukaan MTQ ke-27 di Medan, Sabtu (07/10). Beliau sempat memakai kain Ulos saat berlatih menari Tor-tor di depan patung Si Gale-gale.

 

Si Gale-gale merupakan patung kayu yang digunakan dalam pertunjukan tari saat ritual penguburan jenazah suku Batak di Pulau Samosir. Istilah ini dari kata ‘gale’ yang artinya lemah, lesu, lunglai. Selama menari-nari, biasanya patung ini dikendalikan seseorang dari belakang mirip boneka marionette menggunakan tali tersembunyi.

 

Si Gale-gale awalnya dari daerah Toba Holbung (Tapanuli Utara) kemudian menyebar ke Pulau Samosir. Patung ini di Pulau Samosir di sebut Raja Manggale, yang mengiringi pemakaman orang yang memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat. Seiring agama Kristen kian berkembang di Sumatera, upacara Si Gale-gale sudah jarang dilakukan.  

 

Tari Tor-tor dulunya adalah tarian yang digunakan dalam acara adat masyarakat Batak. Nama Tor-tor berasal dari suara hentakan para penari di atas lantai papan rumah adat. Dalam tarian ini terdapat tiga pesan ritual yang disampaikan, yaitu pesan kepada Allah, kepada leluhur dan orang yang dihormati, serta kepada masyarakat yang hadir.   

 

Jenis tarian Tor-tor pun beragam, yaitu Tor-tor Pangurason, yang digunakan sebagai pembersihan tempat untuk pesta agar terhindar mara bahaya, Tor-tor Sipitu Cawan, yang digunakan saat pengukuhan Raja, dan Tor-tor Tunggal Panaluan, yang digunakan setelah suatu desa dilanda musibah

  

Tari Tor-tor biasanya diiringi dengan tabuhan Gondang yang menghentak dan penari bergerak sesuai dengan hentakan musik. Jenis lagu pengiring yang dibawakan adalah permohonan kepada roh leluhur atau dewa agar diberi keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan rezeki.

 

“Keanekaragaman budaya merupakan fitrah manusia,” jelasnya mengutip sebagian firman Allah dalam Qs Al Hujurat ayat 10: “Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal,” sambungnya.  /j15

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor