Berita

40 Siswa DKI Ikuti Perkemahan Rohis ke-3 Tahun 2018 di Belitung

Rabu, 7 November 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Belitung (Inmas) Saat ini tengah berlangsung kegiatan Perkemahan Rohis Nasional ke-3 tahun 2018 di Bumi perkemahan Juru Sebrang Belitung, Provinsi Bangk Belitung. Acara ini diselenggarakan Direktorat Pendidikan Agma Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan dibuka oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Selasa (6/11)

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam dan Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Wahyudin hadir pada acara tersebut di dampingi oleh kepala seksi yang ada pada bidang tersebut.

Wahyudin berharap kepada 40 orang kontingen DKI Jakarta yang ikut pada acara ini agar dapat menjadi duta di sekolah masing-masing dan memberikan contoh yang baik di lingkungannya.

“Saya berharap kontingen  yang mengikuti acara ini dapat menjadi duta seluruh SMA/SMK yang ada di DKI dan menjadi suri tauladan serta memberikan contoh terbaik terkait pengalaman agama.”ujar wahyudin

Dalam kesempatan yang sama Menteri Agama dalam sambutannya didepan seribuan peserta Rohis 2018, Menag menyampaikan tiga pesan. Pertama, mengajak senantiasa memperluas dan memperdalam wawasan pengetahuan, tidak hanya di bidang keislaman namun di semua aspek kehidupan. 

"Wawasan harus diperluas dan diperdalam agar tidak sempit pikiran, bila pandangan luas maka hati kita pun akan luas. Ada pepatah arab yang mengatakan manusia itu cendrung memusuhi hal yang dia tidak ketahui. Kita mudah sekali memusuhi sesuatu yang tidak dikuasai," kata Menag.

Ditambahkan Menag, Rohis harus senantiasa memiliki cara pandang yang mengedepankan hal positif dan tidak mudah terjebak pada hal pesimis. Untuk itu, diperlukan wawasan yang luas.

Perintah Tuhan yang pertama kepada Rasulullah adalah membaca. Perintah membaca justru diberikan kepada Nabi yang ummi (tidak pandai membaca dan menulis). Bahkan, perintah itu ditegaskan sampai tiga kali. "Ini memiliki makna yang luas bahwa wawasan harus betul-betul mendalam dan luas," ujar Menag.

Kedua, pahami Islam secara esensial dan subtansial. Inti ajaran pokoknya adalah memanusiakan manusia. Islam memiliki akar kata yang sama dengan Assalam yaitu kedamaian. Maka tebarkan selalu kedamaian.

"Ketiga, jadilah penebar maslahah, bukan masalah. Saya merasa perlu menyampikan ini karena dalam pikiran saya dan angan-angan saya, 25 tahun yang akan datang tentu saudara yang akan berdiri di pangung ini, bahkan memimpin negara tercinta ini," tegas Menag.

Dijelaskan Menag, sebaik manusia adalah yang paling banyak dan besar manfaat yang bisa ditebarkan kepada lingkungan masing-masing. "Sehingga keberadaan kita bisa dirasakan manfaatnya, kita memiliki wawasan yang luas, keterampilan yang baik dan semangat berislam menyebarkan kedamaian," tandas Menag.

"Perkemahan Rohis ini adalah ajang yang tidak hanya memperbanyak hubungan silaturahim, tetapi juga sekaligus menjadi ajang memperluas pengetahuan," tutup Menag.

Pada Perkemahan Rohis Tahun ini Kenwil Kemenag DKI Jakarta membawa 40 orang siswa dan 4 orang pendamping yang berasal dari SMA/SMk terpilih di DKI Jakarta,Perkemahan Kerohanian Islam (Rohis) Siswa SMA/SMK Tingkat Nasional III Tahun 2018 berlangsung 5-10 November dengan mengusung tema membentuk generasi Islam milenial yang literat dan moderat. Pembukaan Rohis 2018 diakhir dengan penampilan tarian kolosal dan menyanyikan lagu Laskar Pelangi dari seribuan peserta Rohis./S79/MM

  • Tags:  

Terkait