Jakarta (Inmas) --- Sebanyak 3000 jemaah majelis taklim se-DKI Jakarta mengikuti kegiatan Peragaan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) DKI Jakarta. Kegiatan yang diselenggarakan untuk turut memeriahkan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-72 ini mengangkat tema : Melalui Pendidikan Manasik Haji FKMT, Kita Tebarkan Kedamaian untuk Mewujudkan Jakarta Baru yang Religius.
“Ini merupakan realisasi program kerja unggulan FKMT DKI Jakarta. Dan juga memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama. Kita doakan agar Kementerian Agama selalu ada di hati masyarakat,” tutur Ketua FKMT DKI Jakarta Olis Sri Murni dalam sambutannya, Kamis (04/01).
Menurut Olis, peragaan manasik haji ini juga merupakan merupakan wujud pembinaan dan pengembangan pemahaman keagamaan di masyarakat. Kegiatan yang diikuti oleh kaum ibu ini mendapat apresiasi dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.
“Apresiasi yang sangat tinggi Saya sampaikan kepada Forum Komunikasi Majelis Taklim tingkat DKI dan seluruh wilayah kota, yang telah menyelenggarakan manasik massal kali ini,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab.
Menurut Mujab, kegiatan manasik massal yang digagas untuk kali pertama bagi majelis taklim di DKI Jakarta ini menjadi bukti bahwa FKMT memiliki ghirah yang sangat baik untuk mengawal kehidupan beragama warga Jakarta, khususnya bagi para anggota FKMT. Mujab pun berharap kegiatan ini dapat memupuk ukhuwah islamiyah warga Jakarta.
“Semoga kegiatan ini mempererat kita semua di dalam rangka menjaga ukhuwah islamiyah khususnya di DKI Jakarta,” harap Mujab.
Mujab yang hadir untuk membuka kegiatan manasik massal, juga memberikan penghargaan kepada FKMT wilayah kota dengan pengirim jemaah terbanyak. Untuk wilayah dengan pengirim jemaah terbanyak ke-1 diberikan kepada FKMT Wilayah Kota Jakarta Utara yang telah mengirimkan 1.197 jemaah. Wilayah pengirim jemaah terbanyak ke-2 diberikan kepada FKMT Wilayah Kota Jakarta Timur yang mengirimkan 802 jemaah. Sementara FKMT Wilayah Kota Jakarta Pusat, meraih pengirim jemaah terbanyak ke-3 dengan mengirimkan sebanyak 402 jemaah.
Dalam kesempatan peragaan manasik haji kali ini, para jemaah pun berkesempatan mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Anggota DPR RI Romahurmuzy. Dalam tausiyahnya, pria yang akrab disapa Romy ini mengingatkan kaum ibu tentang pentingnya pendidikan agama. Hadir di dalam majelis taklim merupakan salah satu bentuk peningkatan pendidikan agama bagi kaum ibu.
“Al ummu madrasatul ula. Ibu itu sekolah pertama bagi anak-anaknya,” terang Romy.
Oleh karena itu, menurutnya penting bagi seorang ibu untuk terus memperkaya pengetahuan agama. “Yang rajin ngaji bu yaaa.... Rajin ke majelis taklim ya bu... Agar ibu punya bekal ilmu agama ya bu...,” sapa Romy, yang disambut sahutan tanda setuju oleh para ibu jemaah majelis taklim se-DKI Jakarta tersebut.
Kehadiran para ibu dalam manasik haji ini pun amat diapresiasi oleh Romy. Karena dengan manasik haji ini, para ibu diajarkan bagaimana menjadi jemaah haji mandiri. “Kaifiyah yang dilaksanakan dengan manasik adalah learning by doing. Karena biasanya mereka membaca melalui buku-buku tuntunan, pada hari ini mereka melaksanakannya dengan miniatur ka’bah yang sudah ada, seluruh poin manasik haji yang sudah di syariatkan,” tutur Romy saat ditemui usai mengisi tausiyah.
Senada dengan Romy, para jemaah majelis taklim yang mengikuti kegiatan ini pun merasa manasik haji yang dilakukan amat sangat bermanfaat bagi mereka. Karena dalam pelaksanaan manasik kali ini, mereka diajak untuk berpraktik melaksanakan rukun haji.
“Seneng siy ikut ini. Jadi bisa tau gimana kalau nanti naik haji,” tutur Sadiyem (54), jemaah majelis taklim Al-Muhajirin Susukan Jakarta Timur. Sadiyem pun berharap akan mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.
Lain lagi tanggapan dari Rochimah (82) teman Sadiyem dari majelis taklim Al-Muhajirin. “Kalau saya mah paling gak untuk bekal umroh aja. Kalau haji kan lama nunggunya, umur udah segini,” tutur nenek dari delapan orang cucu ini. Rochimah pun berharap, kegiatan manasik haji massal ini dapat berlanjut tiap tahunnya. “Jadi yang belum pernah haji bisa tau gimana siy kalau pergi haji. Gak Cuma tau dari ngaji aja,” tutupnya./ilm