Jakarta (Humas MIN 14) — Sebanyak 16 siswa MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif Jakarta resmi mengikuti Pengumuman Lomba dan Pelantikan PMR Tingkat Mula, Madya, dan Wira se-Kota Jakarta Selatan Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (7/12/2025). Kegiatan yang dihadiri ribuan peserta tersebut berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 13.00 WIB dan menjadi ajang pembinaan karakter serta penguatan keterampilan relawan muda.
Para siswa hadir dengan pendampingan pelatih PMR, Hilda, dan guru pendamping, Nur Atika. Momentum ini tidak hanya menjadi pengukuhan keanggotaan PMR, tetapi juga pengumuman berbagai pemenang lomba kepalangmerahan tingkat kota. Acara ini turut dihadiri Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, yang memberikan apresiasi dan dukungan bagi generasi muda relawan.
Kegiatan pelantikan dirancang sebagai wadah pembinaan karakter yang sejalan dengan Tri Bakti PMR, yaitu peduli, ceria, dan bersahabat. Melalui sejumlah lomba serta kegiatan praktik lapangan, peserta dibekali keterampilan dasar kepalangmerahan. Berbagai sesi seperti simulasi penanganan kecelakaan dan latihan kesiapsiagaan bencana turut diberikan untuk meningkatkan kemampuan anggota PMR dalam menghadapi kondisi darurat bersama PMI.
Guru pendamping PMR MIN 14 Jakarta, Nur Atika, menyampaikan kebanggaan atas antusiasme siswa selama kegiatan. “Anak-anak tampil penuh percaya diri. Pelantikan ini bukan hanya tentang seragam atau atribut, tetapi bagaimana mereka belajar peduli dan siap membantu sesama,” ujarnya.
Kepala Madrasah MIN 14 Jakarta, Ru’yat Ismail, turut mengapresiasi partisipasi aktif siswa dalam kegiatan kemanusiaan tersebut. Menurutnya, kegiatan PMR selaras dengan penguatan pendidikan karakter di madrasah. “Nilai-nilai kepalangmerahan sangat sejalan dengan pembinaan karakter yang kami tanamkan. Kami berharap pengalaman ini membentuk siswa yang tanggap, empatik, dan bermanfaat bagi lingkungan,” ungkapnya.
Ajang pelantikan dan lomba tingkat kota ini juga menjadi sarana evaluasi bagi PMI Jakarta Selatan dalam meningkatkan kualitas pembinaan PMR di sekolah. Dampaknya tidak hanya dirasakan peserta, tetapi juga masyarakat luas melalui kesiapsiagaan relawan muda menghadapi situasi darurat.
Kegiatan ditutup pada siang hari dengan penuh kebermaknaan. Para siswa kembali membawa pengalaman baru, semangat solidaritas yang lebih kuat, serta motivasi untuk terus berkontribusi sebagai generasi muda yang peduli dan siap mengabdi dalam aksi kemanusiaan.