Berita

Tiga Langkah Penguatan Umat: Nasruddin Resmikan Pokja Majelis Taklim, Rakerda IPARI, dan Pengajian Terpadu

blog

Pulau Pramuka, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu, Nasruddin, menghadiri sekaligus memberikan arahan dalam kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Kepulauan Seribu, Pelantikan Pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim Kabupaten Kepulauan Seribu periode 2025 - 2027 serta Launching Pengajian Terpadu Majelis Taklim. Acara ini berlangsung di Ruang Al Jazirah, Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, pada Selasa (17/06/2025).


Dalam sambutannya, Nasruddin menyampaikan bahwa kegiatan ini memuat tiga agenda utama yang saling berkaitan dan penting untuk penguatan kelembagaan keagamaan di wilayah kepulauan.


"Hari ini ada tiga agenda besar: pertama, pelantikan Pokja Majelis Taklim; kedua, Rakerda IPARI Kepulauan Seribu; dan ketiga, launching Pengajian Bulanan Terpadu Majelis Taklim. Semoga ketiganya membawa berkah dan memperkuat sinergi antar-lembaga," ujar Nasruddin.


Dalam arahannya terkait Pokja Majelis Taklim, Nasruddin menekankan pentingnya mengisi ruang keagamaan di tengah derasnya arus media digital yang bisa menjadi tantangan spiritual masyarakat. 


"Pokja Majelis Taklim jangan hanya diisi dengan pengajian biasa. Harus ada kegiatan keagamaan dan manajemen spiritual lainnya. Sekarang ini media masuk dari segala arah, bukan lewat pintu, tapi lewat jendela dan udara," katanya.


Ia mencontohkan realita yang sering terjadi akibat kurangnya pondasi nilai agama dalam keluarga.


"Ada ibu-ibu yang bangga suaminya tahajud, tapi ternyata sinar terang dari selimut itu bukan karena ibadah, tapi karena main HP. Ini bukti kalau tidak ditanamkan nilai agama, sulit membentengi diri dari pengaruh media sosial seperti YouTube dan TikTok."


Nasruddin menegaskan bahwa Majelis Taklim harus menjadi ruang pembinaan mental spiritual, terutama bagi perempuan dan generasi muda di Kepulauan Seribu.


"Saya berharap ibu-ibu muda khususnya, mendapatkan pembinaan nilai-nilai agama dari majelis taklim. Ini wadah penting untuk menyatukan visi, memperkuat silaturahmi, dan membentuk pola pikir yang luas dan terbuka."


"Orang yang rutin ikut majelis taklim berbeda cara berpikirnya dengan yang hanya berkutat di dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Silaturahmi memperluas wawasan, menambah umur, dan melapangkan rezeki," imbuhnya.


Pada agenda kedua, yakni Rakerda IPARI, Nasruddin menegaskan bahwa penyuluh agama adalah ujung tombak Kementerian Agama di masyarakat. Ia meminta para penyuluh untuk lebih aktif dan inovatif, memanfaatkan teknologi untuk menjangkau umat.


"Sekarang bukan zamannya lagi alasan geografis. Sudah ada Zoom, video call, dan grup WA. Kalau masih kurang komunikasi, itu berarti kualitasnya perlu ditingkatkan."


"Saya ingin penyuluh menggunakan media digital, seperti TV majelis taklim atau Zoom. Jangan sampai saya tanya jumlah masjid atau TPQ di wilayahnya, malah tidak tahu. Itu sinyal kuning untuk evaluasi SKP", ujarnya.


Ia juga mendorong pemanfaatan media sosial dan YouTube sebagai alat dakwah dan promosi kearifan lokal. 


"Mari buat channel YouTube IPARI yang menampilkan kegiatan agama dan potensi lokal. Contohnya di Pulau Lancang, ada ikan teri berkualitas. Bisa dijadikan video inspiratif. Kalau subscribernya banyak, siapa tahu bisa bangun gedung IPARI dari situ."


"Jangan sampai penyuluh hanya dikenal sebagai pengisi daftar hadir. Saya akan pantau mingguan. Harus ada PIC khusus untuk mengevaluasi aktivitas dan pembinaan yang dilakukan penyuluh", tegasnya.


Untuk agenda ketiga, yaitu launching Pengajian Terpadu Majelis Taklim, Nasruddin berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pengikat silaturahmi dan sumber pencerahan rutin di lingkungan Kantor Kemenag.


"Saya ingin kantor ini diramaikan dengan pengajian rutin. Silakan ibu-ibu majelis taklim gunakan ruang ini. Konsumsinya, InsyaAllah, akan kami pikirkan bersama."


Menutup arahannya, Nasruddin juga merencanakan kegiatan ekonomi kreatif berbasis komunitas.


"InsyaAllah dalam waktu dekat, kita akan adakan Bazar Penguatan Ekonomi. Ibu-ibu bisa menjual hasil karya atau makanan khas Kepulauan Seribu. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan nyata untuk pemberdayaan ekonomi keluarga", pungkasnya.


Turut hadir dalam kegiatan ini Kasubbag TU Kemenag Kepulauan Seribu, Kasi Bimas Islam, Ketua IPARI Provinsi DKI Jakarta, Ketua Pokja Majelis Taklim Provinsi DKI Jakarta, Ketua IPARI Kabupaten Kepulauan Seribu, serta seluruh peserta dari unsur majelis taklim dan penyuluh.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor