Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Agar terus bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat, madrasah Ibtidaiyah/Tsanawiyah/Aliyah harus sering melakukan evaluasi untuk memperbaiki mutu dan kualitasnya. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat tetap menjatuhkan pilihannya ke madrasah. Sederet kalimat di atas disampaikan oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara Mawardi Abdul Gani pada giat Monitoring Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2024 pada Rabu, (19/02/2025).
Mawardi beserta para Pelaksana Seksi Penmad memeriksa laporan pertanggungjawaban BOS di sejumlah madrasah yaitu MIS/MTsS Ar-Rasyidiyah Koja, MIS/MTsS Al-Muhajirin Penjaringan, serta MIS Riyadlus Shibyan dan MTsS Darul Bina Penjaringan Jakarta Utara. Mawardi lugas menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan kualitas madrasah.
"Agar madrasah tetap dilirik, kelulusan siswa harus menjadi perioritas, dan peran Humas madrasah sebagai corong informasi masyarakat harus berfungsi dengan baik," buka Mawardi.
Dia menambahkan, berbagai kegiatan menarik madrasah pun harus terus ditampilkan dan dipromosikan ke berbagai media informasi hingga ke luar madrasah dengan balutan publikasi yang menarik. Mengingat persaingan antar lembaga pendidikan setingkat MI sebegitu derasnya.
"Anak-anak cenderung bosan dengan suasana yang begitu-begitu saja, mereka butuh suasana yang baru. Madrasah harus jeli dengan terus melakukan inovasi," terang Mawardi.
"Sesekali buatlah turnamen atau perlombaan antar sekolah, jalin kerjasama dengan pihak lain. Tujuannya agar siswa SD/MI bisa melihat lebih dekat situasi tsanawiyah dan aliyah. Itu bagian dari promosi madrasah," kata Mawardi.
Namun demikian, Mawardi mengingatkan agar madrasah mampu menyeimbangkan pengetahuan siswa dengan perilaku. Dengan kata lain antara ilmu, iman dan aqidahnya harus linear.
"Dalam kondisi apapun, guru punya tanggung jawab yang besar terhadap masa depan siswa. Semoga keihklasan kita menjadi investasi terbaik di akhirat nanti," ujarnya berharap.