Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) – Zae Abu el-Hasan, staf Humas Kankemenag Kota Jakarta Utara, mewakili unit Umum dan Humas, menyampaikan kajian mengenai maqom terbaik dalam dikabulkannya doa bagi orang yang berpuasa dalam acara Kultum Ramadhan Masjid Al-Ikhlas (KURMA), Selasa, (18/03/2025).
Dalam tausiyahnya, Zae menjelaskan bahwa detik-detik menjelang berbuka puasa adalah waktu yang sangat mustajab untuk bermunajat kepada Allah SWT. Saat itu, kondisi tubuh sedang dalam keadaan lemah setelah menahan lapar dan dahaga sepanjang hari, sehingga hati lebih khusyuk dalam berdoa.
"Di suasana ini, seorang yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa dan istighfar, karena Allah sangat dekat dengan hamba-Nya yang sabar dalam menjalankan ibadah," ujar Zae.
Ia menambahkan bahwa dalam ibadah lain, ada momen-momen terbaik untuk berdoa, seperti dalam shalat, saat bersujud adalah waktu terdekat seorang hamba dengan Allah. Jamaah haji merasakan kedekatan dengan Allah ketika berada di Padang Arafah. Sedangkan bagi orang yang berpuasa, maqom terbaik untuk berdoa adalah beberapa saat sebelum berbuka.
"Di waktu-waktu itulah Allah menjanjikan ijabah atas doa-doa kita. Maka jangan sia-siakan kesempatan ini dengan aktivitas yang kurang bermanfaat," lanjutnya.
Namun, Zae menyoroti fenomena yang cukup disayangkan, di mana banyak orang justru menghabiskan detik-detik berharga ini untuk hal-hal mubazir, seperti sibuk berburu makanan berbuka secara berlebihan atau menghabiskan waktu di luar rumah tanpa tujuan yang jelas.
"Mereka malah tergoda mengikuti hawa nafsu, memborong makanan yang pada akhirnya tidak dihabiskan. Padahal, waktu itu lebih baik digunakan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah," tukasnya.
Selain membahas keutamaan doa menjelang berbuka, Zae juga mengingatkan pentingnya berinfak dan bersedekah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Munafiqun ayat 10. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang-orang yang telah meninggal berharap bisa dihidupkan kembali, walau hanya sesaat, untuk bersedekah.
"Mereka tidak meminta dihidupkan kembali untuk beribadah panjang, tetapi hanya untuk bersedekah, karena mereka telah menyadari betapa besar manfaatnya," imbuhnya.
Kegiatan Kultum Ramadhan Masjid Al-Ikhlas ini merupakan bagian dari program peningkatan keimanan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kankemenag Kota Jakarta Utara selama bulan suci Ramadhan. Sehari sebelumnya, Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, juga menekankan pentingnya menjaga semangat ibadah di kalangan ASN selama bulan Ramadhan.
Diharapkan melalui program ini, para ASN dan jamaah yang hadir dapat semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai ibadah puasa dengan lebih baik, serta memanfaatkan momen-momen utama dalam Ramadhan untuk memperbanyak doa dan amal kebaikan.
Acara Kultum Ramadhan ini ditutup dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan persiapan berbuka puasa bagi para jamaah yang hadir di Masjid Al-Ikhlas.