Jakarta (Humas Kankemenag Kota Jakarta Barat) --- Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat melalui Seksi Bimas Islam, melaksanakan Supervisi PNBP Layanan Nikah Rujuk Triwulan ke-IV di 8 KUA se-Kota Jakarta Barat. Supervisi berlangsung dari tanggal 13 s.d 17 Januari 2025.
Kepala Kantor Saiful Amri menjelaskan bahwa KUA sebagai wajah terdepan Kementerian Agama. Oleh karena itu, sebagai ASN yang terdepan dalam melayani umat harus memberikan layanan terbaik. Dan itu sudah menjadi tugas dan fungsi kita. Bahwa dalam menjalankan tugas tersebut kita terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan itu harus ditaati. "Untuk itu saya mengajak mari bekerja dengan baik dan benar," tutur Saiful Amri saat memberikan motivasi dan evaluasi di sela-sela pelaksanaan Supervisi.
ASN Kemenag dalam menjalankan tugas harus berpedoman pada 5 budaya kerja. Saiful Amri menyebut, pertama intergitas yaitu keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar. Kedua profesionalitas. Ketiga Inovasi mengkreasi hal baru yang lebih baik. "Untuk itu mulai sekarang, khususnya untuk Penyuluh saya minta agar aktif berdakwah melalui Media Sosial. Ini juga bagian dari inovasi," imbuh Saiful Amri.
Selanjutnya tanggungjawab, Saiful Amri mengungkapkan sekarang Kemenag menuju Zero Dumas, artinya bekerjalah dengan penuh tanggungjawab. Layani dengan baik sehingga masyarakat puas.
Terakhir keteladanan, Saiful Amri menjelaskan, kita harus memberi contoh yang baik bagi instansi lain dan masyarakat. Hindari praktik tidak terpuji salah diantaranya judi online yang kian marak dan melibatkan semua kalangan termasuk ASN. "Bagi ASN, keterlibatan praktik Judi online juga termasuk dalam pelanggaran," tegas Saiful Amri.
Sebelumnya Kepala Seksi Bimas Islam Murdimin, melaporkan Tidak ada temuan yang signifikan dalam supervisi saat ini. Walaupun ada rata rata temuan tersebut hanya pada kurang tertibnya administrasi, namun langsung ditindaklanjuti ditempat.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha Muhammad Jandan Zaeni Dahlan, mengingatkan untuk terus meningkatkan kedisiplinan. Karena setiap pelanggaran yang dilakukan akan ada konsekwensi yang diterima. (Joel/Ali)
