Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib menyampaikan sangat bangga dapat menghadiri kegiatan Hadiyyu Akbar Makom Albab Se Jabodetabek di Kantor KanKemenag Kota Jakarta Timur.
Tampak hadir, Direktur Pemberdayaan Zakat Wakaf, Waryono, Mantan Kakanwil Kemenag DKI, Fauzan Harun, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala KanKemenag Kota Jaktim, Kepala KanKemenag Kepulauan Seribu, Para Ketua Makom Albab Jabodetabek, Para Masyayikh dan ratusan alumni pondok pesantren babakan ciwaringin Cirebon.
“Alhamdulillah saya merasa bangga dan bersyukur hari ini kita dapat berjumpa dengan para guru-guru kita dengan para alumni yang tentu kalau tidak berkumpul seperti ini kita agak sulit untuk bisa bertemu,” ujar Adib diawal sambutannya, Sabtu (22/2).
“Semoga pertemuan ini menambah berkah dalam menghadapi bulan suci Ramadhan,” tambahnya.
Menurut Kakanwil, kegiatan ini selain silaturahmi untuk menghadapi bulan Ramadhan juga dilakukan pembacaan Hadiyyu Akbar untuk mendoakan kita semua dan seluruh bangsa Indonesia.
“Semoga pertemuan ini menambah keberkahan untuk kita semua,” pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Panitia pelaksana, Sa’dullah Affandy menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mendekatkan para alumni dan masyayik dan kyai serta mendoakan keselamatan bangsa dan kemaslahatan umat.
“Selain itu untuk bersilaturahmi menyongsong hadirnya Bulan Ramadhan,” jelasnya.
Sedangkan salah satu pengasuh Ponpes Babakan Ciwaringin, menjelaskan bahwa hari ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai simbol antara para masyayik, Kyai, Ustad dan alumni ponpes Babakan Ciwaringin, Cirebon yang dilaksanakan di Jakarta.
“Kegiatan rutin ini merupakan simbol untuk bersilaturahmi antara masyayik dan para alumni Babakan Ciwaringin, Cirebon,” ujar Moh. Azmi Alify.
Azmi berharap, pertemuan antara guru dan santri dapat memperkuat hubungan emosional yang tidak dimiliki, selain di pondok pesantren. “Hubungan ini bukan hanya fisik saja tetapi secara bathiniah,” harapnya.
Sambungnya, Setiap Jumat Ponpes Babakan Ciwaringin selalu membacakan Hadiyyu yang menjadi identitas di pondok pesantren. “Mudah mudahan dapat membawa spirit bagi lembaga pondok pesantren dan bisa meninggalkan kesan yang mendalam secara spiritual dan sosial,” pungkasnya.