Jakarta (Humas Kemenag Jakarta Selatan) - Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan mengadakan rapat koordinasi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 di Aula Lantai 3 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Kamis (13/02/2025) .
Neneng Kamelia Kasi Unit Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Jakarta Selatan mengawali rapat dengan melaporkan komposisi peserta yang hadir, yaitu 10 orang kepala KUA, 10 orang koordinator penyuluh, dan 10 orang petugas PPIH kloter.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, M. Yunus Hasyim memberikan arahan dalam rapat tersebut. Beliau mengungkapkan rasa syukur karena setelah beberapa kali tertunda, akhirnya rapat dapat dilaksanakan dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait.
M. Yunus melanjutkan bahwa Kementerian Agama sudah memastikan sebanyak 1.076 jamaah haji dari Jakarta Selatan telah melakukan Saudi Visa Bio (SVB) meskipun ini adalah kewajiban individu calon jamaah namun kemenag siap membantu "Kami siap melayani dan memfasilitasi seluruh calon jamaah, termasuk dalam proses administrasi dan pelayanan terkait keberangkatan," ungkap beliau.
Lebih lanjut kepala kantor menjelaskan bahwa Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan telah menyiapkan timeline untuk seluruh kegiatan terkait ibadah haji tahun ini. "kita akan melaksanakan rapat Zoom minimal sebulan sekali terkait pelaksanaan haji dan masing-masing kecamatan akan memiliki PIC untuk memastikan kelancaran pelaksanaan haji di wilayah masing-masing," jelas beliau.
M. Yunus menghimbau agar para petugas kolaborasi dengan penyuluh dan KUA memberikan informasi dan surat pemberitahuan kepada calon jamaah secara door-to-door dan memberikan pelayanan terbaik "pastikan semua jamaah mendapatkan informasi dan surat pemberitahuan, bila perlu jika ada jamaah yang belum mempunyai paspor kami siap memfasilitasi dengan bekerja sama dengan pihak imigrasi untuk mempercepat prosesnya," pungkas beliau.
Mengakhiri Rapat, Kasubag Tata Usaha Kemenag Jakarta Selatan, Syamsuddin mengatakan "Salah satu langkah besar adalah dengan membuat rekapitulasi data mapping jamaah haji secara berkala dan berkolaborasi dengan perangkat teritorial seperti camat, lurah, serta RT/RW ."
Rapat koordinasi ini kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi terkait kendala-kendala yang ditemui dilapangan.