Berita

MIN 21 Jakarta Latih 30 Siswa Menjadi Dokter Cilik Unggul

blog

Jakarta (Humas MIN 21 Jakarta Timur) – Suasana edukatif dan penuh antusiasme mewarnai MIN 21 Jakarta selama tiga hari penuh, mulai Rabu hingga Jumat, 11-13 Juli 2025. Sebanyak 30 siswa terpilih dari kelas 3 dan 4 dengan bangga mengikuti pelatihan Dokter Cilik, sebuah program kolaboratif yang diselenggarakan berkat kerja sama apik antara MIN 21 Jakarta dan Puskesmas Pulo Gebang. Inisiatif ini menandai komitmen serius kedua belah pihak dalam mencetak generasi muda yang sadar akan pentingnya kesehatan.

 

Dalam sambutannya saat pembukaan, Kepala Madrasah MIN 21 Jakarta, Bapak Ecep Hasanudin, menguraikan berbagai manfaat krusial dari program Dokter Cilik. Menurut beliau, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan kesehatan anak, tetapi juga mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

 

Lebih jauh, program ini bertujuan membentuk jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab, meningkatkan kepekaan sosial, mendukung program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di MIN 21 Jakarta, mencegah dan mengurangi penyakit di lingkungan madrasah, serta membantu guru dan petugas kesehatan madrasah. Seluruh aspek ini dirancang untuk menciptakan ekosistem madrasah yang lebih sehat dan berdaya.

 

“30 Siswa peserta pelatihan ini akan menjadi garda terdepan dalam kesehatan sekolah dan akan menjadi contoh untuk teman-temannya dalam menjaga lingkungan madrasah yang bersih dan sehat.” Ucap Kepala MIN 21 Jakarta.

 

Apresiasi tinggi datang dari pihak Puskesmas Pulo Gebang, Dokter Melda Gloria Manurung, selaku Kepala Puskesmas, menyampaikan rasa bangganya atas sambutan dan fasilitas luar biasa dari MIN 21 Jakarta. "Madrasah sehat pasti ada dokter-dokter cilik di dalamnya," ujar Dokter Melda, menegaskan peran vital mereka. Beliau menjelaskan bahwa Dokter Cilik akan menjadi perantara kunci dalam pelaksanaan Trias UKS, yang meliputi Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Madrasah Sehat.

 

Dokter Melda merinci implementasi Trias UKS yang akan diemban para Dokter Cilik (Dokcil). Untuk aspek pendidikan kesehatan, anak-anak diharapkan mampu memberikan penyuluhan, edukasi, bahkan konseling ringan kepada teman-teman mereka.

 

Dalam pelayanan kesehatan, mereka akan diajarkan penanganan sederhana sesuai kapasitasnya. Sementara itu, untuk pembinaan lingkungan sehat, mereka akan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan, memiliki kesadaran untuk memeriksa jentik nyamuk di lingkungan madrasah, serta berinisiatif menanam tanaman obat.

 

Dokter Melda menutup sambutannya dengan harapan agar 30 peserta yang merupakan siswa terbaik ini dapat mengikuti pelatihan dengan konsentrasi penuh, menjaga waktu tidur, dan tidak lupa sarapan.

 

Antusiasme peserta tak terbendung. Dhano, Syabil, dan Ghibran, siswa kelas 3, mengungkapkan kegembiraan mereka. "Sangat senang mengikuti pelatihan dokter cilik ini!" seru mereka. Selama pelatihan, mereka diajarkan banyak hal, mulai dari kesehatan mata, membedakan makanan sehat dan tidak sehat, cara membersihkan telinga, hingga teknik membasmi jentik-jentik nyamuk di lingkungan madrasah, serta cara mengukur berat dan tinggi badan yang benar.

 

Kegiatan ini terasa semakin menyenangkan berkat metode pembelajaran yang interaktif. Fathir dan Rafa menuturkan bahwa pelatihan ini sangat menyenangkan karena belajar sambil bermain. "Ada kuis dan kami dapat hadiah kalau bisa menjawab!" ungkap mereka bersemangat, menunjukkan betapa efektifnya pendekatan yang menyenangkan ini. Dhano secara khusus berharap, setelah pelatihan ini, mereka bisa benar-benar membantu orang lain, terutama teman-teman di MIN 21 Jakarta.

 

Maya Novianti, Penanggung Jawab Unit Kesehatan Madrasah (PJUKS) Puskesmas Pulo Gebang, mengamini tingginya partisipasi siswa. "Selama tiga hari ini, para peserta sangat aktif dan semangat dalam bertanya, sharing, dan saling berbagi pengalaman," ujarnya.

 

Maya berharap, bekal pengetahuan tentang jentik nyamuk yang telah diajarkan dapat diimplementasikan dengan jadwal pemeriksaan rutin seminggu sekali di madrasah. Lebih dari itu, mereka juga diajarkan cara mengobati luka sederhana dan menghadapi kecelakaan kecil di madrasah, serta diharapkan dapat mengaplikasikan semua ilmu yang didapat kepada teman-teman mereka, menjadikan Dokter Cilik sebagai agen kesehatan sesungguhnya di lingkungan madrasah.Njn

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor