Jakarta (Humas KanKemenag Kota Jakarta Timur) — Di sebuah kafe sederhana di sudut Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2025), suasana tampak berbeda dari biasanya. Deru mesin kopi berpadu dengan diskusi serius antara jajaran Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Buddha Indonesia (PC Hikmabudhi) Jakarta Timur dan Penyelenggara Bimas Buddha Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, Joko Santoso.

Bukan sekadar pertemuan biasa, momen ini menjadi langkah awal merancang program kerja yang terukur, relevan, dan selaras dengan visi organisasi. Di tengah aroma kopi yang menguar, ide-ide mengalir deras. “Sangat penting menyusun program yang terukur, selaras dengan visi organisasi, dan mampu menjawab kebutuhan umat Buddha Jakarta Timur,” ujar Joko, membuka arahannya.

Ia tak hanya berbicara soal konsep, tetapi juga menekankan pentingnya mengelola sumber daya manusia secara efektif, memperkuat koordinasi internal, dan membangun sinergi dengan berbagai pihak. “Optimalkan sumber daya manusia, perkuat koordinasi internal, serta bangun hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar agar kegiatan kita benar-benar berdampak,” pesannya.

Para pengurus Hikmabudhi menyimak dengan penuh perhatian. Panno, salah satu pengurus, mengaku banyak mendapat wawasan baru. “Dengan dukungan dari Pak Joko, kami mendapatkan banyak insight baru untuk merancang dan menjalankan program ke depan,” katanya.

Bagi Joko, pertemuan seperti ini bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga membangun kedekatan. Membuka ruang diskusi menjadi caranya untuk mendengarkan, memahami, dan memberikan masukan yang tepat.

Dukungan ini menjadi energi tambahan bagi PC Hikmabudhi Jakarta Timur untuk terus berkarya. Lebih dari sekadar rencana di atas kertas, mereka ingin program yang lahir dari pertemuan ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi umat Buddha, khususnya di wilayah Jakarta Timur.

Di akhir pertemuan, senyum para peserta menggambarkan optimisme. Dari sebuah meja diskusi di kafe Hashtag, semangat baru lahir semangat untuk berkarya, bersinergi, dan memberi dampak.