Jakarta (Humas MAN 6) -- Siswa MAN 6 Jakarta kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional di ajang “World Invention Competition and Exhibition” (WICE) yang berlangsung di Malaysia, tanggal 21-25 September 2024.

Tim peneliti dari MAN 6 Jakarta terdiri dari Adinda Putri Euodia (XII7), Fikriyya Aulia (XII7), Rafifah Hamami Kumarsih (XII7), Sarah Ayu Unaisah (XII7) dan Saskia Rahmah Aulia berhasil meraih medali emas. Penelitian inovatif mereka yang berjudul "Transmission Using Magnetic Resonance Coupling Method for Solar Electricity Distribution" mendapatkan pengakuan global atas konsep revolusioner dalam distribusi listrik tenaga surya.

Sebagai informasi, kompetisi WICE merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh peneliti muda dari berbagai negara. Ajang ini diselenggarakan oleh lembaga inovasi Internasional, yang bertujuan untuk mempromosikan riset ilmiah dan teknologi baru di kalangan generasi muda. Keberhasilan siswa MAN 6 Jakarta ini menunjukkan kualitas pendidikan dan penelitian di madrasah yang setara dengan institusi pendidikan internasional.

Dalam penelitian ini, tim dari MAN 6 Jakarta mengusulkan penggunaan metode Magnetic Resonance Coupling sebagai solusi distribusi listrik tenaga surya yang lebih efisien. Metode ini dianggap sebagai terobosan teknologi yang menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi transmisi energi tanpa kabel. Inovasi ini relevan di era transisi menuju energi terbarukan dan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi masa depan untuk memperluas jangkauan listrik di daerah terpencil.

Kepala MAN 6 Jakarta Retno Dewi Utami, sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswa-siswanya. "Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, bukan hanya bagi sekolah, tetapi juga bagi bangsa. Mereka telah membuktikan bahwa pendidikan di MAN dapat bersaing secara global dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya. Prestasi ini, menurutnya, tidak lepas dari bimbingan guru yang berdedikasi serta semangat belajar siswa yang tinggi.

Prestasi ini juga mendapat apresiasi dari para guru dan orang tua. Bimbingan intensif selama beberapa bulan oleh guru pembimbing di MAN 6 Jakarta, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, menjadi faktor penting keberhasilan tim. Mereka berharap hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

Dengan keberhasilan ini, MAN 6 Jakarta semakin memperkuat posisinya sebagai madrasah unggulan yang tidak hanya fokus pada aspek spiritual dan karakter, tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi di berbagai bidang," harap Retno Dewi.