Jakarta (Humas MAN 10) --- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 10 Jakarta menjadi salah satu project piloting dalam pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka).
Dalam pantauannya, Komisioner KPAI menyampaikan bahwa MAN 10 telah siap melaksanakan sekolah tatap muka dan PTM yang dikhususkan hanya materi esensial dan pelajaran tingkat kesulitan tinggi.
“Siapkan sarana dan prasarana sesuai protokol kesehatan, vaksinasi semua guru dan tenaga pendidik serta ijin pada instansi terkait,” ujar Retno Listyarti, Senin (31/05).
Hal senada juga diungkapkan Kepala Madrasah, Nurlaelah jika masih melaksanakan PTM berlanjut, pihak madrasah akan menyiapkan segala sesuatunya sesuai protokol kesehatan, sehingga pendidik dan siswa merasa nyaman.
“Dengan harapan pandemi covid 19 ini segera berlalu, sehingga siswa dapat belajar dengan kondisi normal,” harapnya.
“Jika siswa tidak hadir akan diberikan pelayanan pendidikan dengan menggunakan blanded learning terhadap siswa, sehingga siswa mendapatkan perlakuan sama baik di Madrasah ataupun di rumah,” tambahnya.
Salah satu pendidik merasa semangat dalam proses belajar mengajar tatap muka ini. “Karena melihat langsung karakter siswa dan melaksanakan komunikasi,” ujar guru SKI, Ilham Nasution.
Sedangkan Mahija siswa kelas X juga merasa senang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena dapat menerima materi langsung dari guru. “Alhamdulilah dapat bertemu dengan teman – teman dan ada beberapa materi yang perlu penjelasan langsung dari guru,” ungkapnya.
Dalam evaluasinya, PTM berjalan dengan 90 persen siswa hadir, sedangkan 10 persen tidak hadir karena sakit. Pelaksanaan PTM ini sangat di dukung oleh orang tua dan siswa, dan mendapatkan respon yang baik dari berbagai instansi.
Sesuai aturan Dinas Pendidikan, MAN 10 melaksanakan kegiatan belajar selama tiga hari dan dua harinya dilaksanakan penyemprotan disinfektan. Dan sebelum proses belajar siswa melakukan cuci tangan dan pengaturan jarak 1,5 meter./Fz