Berita

Kurikulum Berbasis Cinta Adalah Jiwa Implementasi Kurikulum Nasional

blog

Jakarta, (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) - Kasubdit KSKK Kementerian Agama Republik Indonesia, Abdul Basit menegaskan posisi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah sebagai jiwa (soul) dari seluruh penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran pada implementasi Kurikulum Nasional.

 

KBC Juga bukanlah pengganti kurikulum yang ada, melainkan sebuah insersi nilai-nilai cinta ke dalam proses pembelajaran yang sedang berjalan. Artinya, KBC tidak mengganti mata pelajaran atau materi yang sudah ada, tetapi menambahkan penekanan pada nilai-nilai cinta dalam cara guru mengajar dan siswa belajar.

 

“itulah Cinta, merangkai cinta kepada Allah dengan Shalat Dhua, melafalkan Asmaul Husna, menanamkan nilai-nilai cinta kepada Allah, jadi Kurikulum Cinta ini tidak serumit yang bapak ibu bayangkan,KBC mengambil posisi sebagai jiwa pada implementasi kurikulum apapun bentuknya, komponennya insersi bukanlah pengganti,” Jelas  Abdul Basit ketika memberikan arahan pada  workshop peningkatan Kompetensi Guru MTS-MA Kota Jakarta Timur pada Kamis, (19/6/2025) di Cipayung Jakarta Timur.

 

Pada kesempatan yang sama Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur, Zulkarnain atau kerap disapa Bang Zul memberikan arahan tentang pembelajaran deep learning yang didalamnya terdapat  Mindfull learning, Meaningfull Learning dan Joyfull Learning. Bang Zul menjelaskan Mindfull Learning atau berkesadaran penuh Melalui berkesadaran siswa  memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri.Siswa memahami tujuan pembelajaran dan  termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.

 

Kedua adalah Meaningfull Learning artinya Pembelajaran bermakna dimana siswa  dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajarinya. Ketiga adalah Joyful Learning yakni pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran ini diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan suassana belajar yang menyenangkan.

 

Workshop KBC ini diinisiasi Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas} Jakarta Timur dan dibuka Katimker Kurikulum Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Supadi. Dalam workshop yang diikuti sebanyak 300 guru MTS dan MA di Jakarta Timur ini menghadirkan Pengawas Sekolah Kota Depok dan Tim pengembang Modul PM, Titik, S. Dewi. (Ea)

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor