Jakarta (Humas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Adib melakukan kunjungan perdana sekaligus hadiri workshop tenaga kependidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 10 Jakarta beliau mengapresiasi atas capaian serta semangat civitas akademika madrasah tersebut. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memperkuat niat, dedikasi, dan kompetensi guru sebagai ruh utama dari lembaga pendidikan.
beliau menyampaikan rasa hormat kepada Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha, jajaran Wakil Kepala Madrasah, para guru, serta tenaga kependidikan yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendidik generasi bangsa. “Saya bangga berada di tengah-tengah para pejuang pendidikan di MTSN 10 Jakarta. Meskipun ini kunjungan pertama saya ke sini, saya sering melintasi kawasan ini dan mendengar banyak hal baik tentang madrasah ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut beliau menyoroti prestasi MTSN 10 yang telah menjadi pilihan utama masyarakat. “Saat ini MTSN 10 tidak lagi mencari murid, tetapi justru menolak karena daya tampung terbatas. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi. Dulu madrasah negeri bahkan kesulitan mendapatkan murid,” ujarnya.
Namun, beliau mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut harus disikapi dengan peningkatan layanan dan mutu pendidikan. “Jangan sampai karena merasa sudah menjadi pilihan utama, kita terlena dan tidak memperkuat pelayanan. Kalau tidak, kita bisa kehilangan kepercayaan masyarakat,” tegasnya.
Beliau juga menekankan bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya terletak pada sarana fisik, tetapi pada semangat dan niat para pendidiknya. Ia menyebut guru sebagai ruh madrasah, dan semangat serta keikhlasan sebagai sumber utama ruh tersebut. “Kalau ruh itu hilang, madrasah akan kehilangan jati dirinya,” ucapnya.
Di sisi peningkatan kompetensi tenaga pendidik, beliau menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru. “Guru tidak boleh berhenti belajar. Ilmu terus berkembang, maka kita juga harus terus mengasah diri. Jangan sampai ilmu yang diajarkan stagnan, tidak relevan dengan kebutuhan zaman,” katanya.
Beliau juga menekankan peran strategis madrasah tsanawiyah sebagai jenjang pendidikan dasar yang sangat menentukan masa depan peserta didik. “Kalau pondasi dasar di madrasah tsanawiyah tidak kuat, maka akan sulit bersaing di jenjang berikutnya. Maka pendidikan di tingkat ini harus benar-benar tuntas,” ujar beliau.
Dari sisi keagamaan, beliau mendorong agar madrasah terus menguatkan aspek pembinaan akhlak dan karakter. “Karakter tidak bisa dibentuk hanya lewat teknologi. Ia dibentuk melalui pembiasaan dan keteladanan. Maka pembiasaan shalat dhuha, shalat berjamaah, dan pembinaan akhlak harus menjadi bagian penting dari sistem pendidikan di madrasah.”
Mengakhiri sambutannya, beliau mengajak seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di MTSN 10 untuk terus menjaga ruh pengabdian dan tidak terpengaruh oleh arus materialisme. “Kalau kita mendidik anak orang lain dengan sepenuh hati, insyaallah anak-anak kita akan dijaga oleh Allah. Itulah bentuk keberkahan yang tak bisa dihitung secara matematis,” pungkasnya.
Workshop yang sedang dilaksanakan di MTSN 10 diharapkan menjadi momentum untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyambut tahun ajaran baru, serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, turu hadir kepala kantor kementerian agama kota Jakarta Barat.