Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani memberi arahan pada rapat persiapan monitoring data EMIS di Aula Muzdalifah pada Rabu, (22/01/2025).

Pada rapat yang berkaitan dengan pemberian dana hibah dari pemerintah daerah kepada lembaga-lembaga keagamaan seperti Pesantren, TPQ, MDT dan PaudQu ini, Mawardi menyampaikan beberapa catatan. 

Pertama, data emis bagi lembaga penerima dana hibah harus dituntaskan 100% di semester genap. Kedua, peningkatan SDM pada lembaga, ketiga, optimalisasi database, dan keempat pendampingan kepada seluruh operator EMIS pada lembaga.

Bantuan berupa dana hibah dari pemerintah ini, seperti disebut oleh Mawardi harus selaras dengan proses data EMIS lembaga. "Pendataan guru dan murid pada lembaga harus real. Jelas gurunya juga jelas muridnya," buka Mawardi. 

Mawardi menambahkan, data EMIS menjadi tolok ukur lembaga agar bisa mengawal akhlak sebagai pendidik. Selain itu, data real pada lembaga juga menjadi sebuah keharusan agar lembaga tidak tereliminasi dari daftar penerima bantuan dana hibah.

"Rezeki memang dibutuhkan, tapi manipulasi data akan mencoreng marwah kita sebagai guru agama," tukasnya. 

"Jangan menjadi broker hingga mengada-ada sesuatu yang tidak ada," tambah Mawardi.

Data EMIS (Educational Management Information System) berfungsi sebagai efisiensi pengelolaan data lembaga (guru/siswa), dan berbagai pengelolaan lainnya pada lembaga. Data EMIS harus menjadi perhatian agar tidak terimplikasi pada bantuan. 

"Namun, bagaimanapun juga kami sangat menghargai dan mensupport keberadaan lembaga keagamaan yang mencerdaskan masyarakat pada bidang agama yang menjadi bagian dari misi Kemenag," pungkasnya.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kasi PD. Pontren beserta jajaran, Ketua FKDT, Ketua FKPP, Ketua RU, Ketua BKPRMI, Ketua PaudQu, para pengurus MDT dan LPQ, para pengurus FKPP dan para operator.